TEMPO.CO, Tokyo - Jepang memantapkan janji untuk menunjukkan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa perusahaan di Jepang siap menciptakan lapangan kerja di Amerika. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga memastikan menghadiri konferensi tentang perdagangan otomotif sebagai salah satu agenda pentingnya di Amerika.
Abe rencananya akan mengunjungi Washington pada 10 Juni mendatang untuk menghadiri pertemuan itu. Sebelumnya disebutkan bahwa Trump berharap pertemuan ini bisa membuahkan kemajuan dalam perjanjian dagang kedua belah pihak.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 31 Januari 2017, hal ini tertuang dalam sebuah dokumen. Draf awal dari dokumen yang disebut US-Japan Growth and Employment Initiative ini mengakomodasi lima bidang, termasuk infrastruktur. Namun dokumen tersebut tidak menyebutkan terkait dengan perdagangan otomotif.
Dokumen tersebut tidak menyebutkan jumlah lapangan kerja yang bisa diciptakan serta bidang investasi yang dimungkinkan. Namun seorang sumber dari pemerintahan menyebutkan perjanjian ini bisa menciptakan beberapa ribu lapangan kerja.
Dalam dokumen juga memuat ide terkait dengan pembelian obligasi infrastruktur berdenominasi dolar, sebuah proposal yang berpotensi menjadi jalan bagi pihak Jepang untuk bisa ambil bagian dalam janji Trump untuk meningkatkan infrastruktur di Amerika.
Sementara para pejabat Jepang mengatakan masih mencoba menganalisis terkait dengan hal apa sebenarnya yang diinginkan Trump dari Jepang. Selain protes terkait dengan masalah mobil, Trump juga menganggap Jepang sama dengan China dan Mexico yang merupakan kontributor defisit perdagangan Amerika.
Lewat sebuah sambungan telepon dengan Abe beberapa waktu lalu, Trump mengulang janjinya untuk menciptakan lapangan kerja di Amerika dan meminta industri otomotif Jepang ikut berkontribusi.