TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara sepanjang tahun ini menaikkan target produksi padi menjadi 5,2 juta ton dari 4,6 juta ton pada 2016. Untuk mencapai target tersebut, Dinas Tanaman pangan dan hortikultura Sumut berencana menambah luas lahan tanam.
Kepala Sub Bagian Program Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Marino memerinci, sepanjang tahun lalu pihaknya tidak dapat membuka lahan tanam bagi karen Studi Investigasi Desain (SID) belum selesai.
“Rencananya sudah dari tahun lalu, tapi baru bisa teralisasi pada tahun ini. Penambahan lahan yang cukup besar itu di Mandailing Natal, 500 hektare. SID baru selesai, jadi sudah bisa dibuka,” ucap Marino, Selasa (31 Januari 2017).
Lebih lanjut, dia merinci, saat ini Sumut memiliki total luas lahan tanam padi mencapai 436.000 hektare. Pemprov Sumut menargetkan sepanjang tahun ini tidak ada alih fungsi lahan pertanian, sehingga jumlah tersebut tidak berkurang. Apalagi pemprov telah menerbitkan Perda No.3/2015 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Sebelumnya, pemprov juga telah mengalokasikan APBD untuk memberi hadiah bagi 500 desa yang mampu mempertahankan luas lahan pertanian mereka.
Selain menambah luas lahan tanam, Marino menyebutkan juga akan mendorong produktivitas padi, dari 2,1 kuintal per hektare menjadi 5,2 kuintal per hektare.
“Peningkatan produktivitas ini juga penting untuk mencapai terget produksi. Apalagi Sumut sudah punya lahan cukup luas,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, per tahun alih fungsi lahan pertanian mencapai 2,5%. Adapun, pada tahun ini diharapkan menurun hingga menjadi hanya 2,2% per tahun.
Tak hanya peningkatan produksi padi, Sumut pada tahun ini juga menargetkan peningkatan produksi jagung menjadi 1,9 juta ton dari 1,6 juta ton pada tahun lalu. Marino berharap produktivitas lahan jagung juga bisa naik dari 6,1 ton per hektare menjadi 6,3 ton hektare.
“Untuk jagung, peningkatan luas lahan akan memanfaatkan lahan menganggur milik PTPN. Kami sudah kerja sama. Kalau target produksi jagung ini tercapai, maka Sumut surplus 888.292 ton. Saat ini Karo masih menjadi produsen terbesar,” ucapnya.
BISNIS.COM