Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS: Pembangunan Masih Dinikmati Kelas Menengah

image-gnews
Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor Bappenas Jakarta, 15 September 2016. Tempo/ Odelia
Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor Bappenas Jakarta, 15 September 2016. Tempo/ Odelia
Iklan

TEMPO.COJakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Rasio Gini, atau tingkat ketimpangan pengeluaran, penduduk Indonesia pada September 2016 sebesar 0,394. Angka itu menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan periode Maret 2016 sebesar 0,397.

Selanjutnya, Rasio Gini di daerah perkotaan tercatat sebesar 0,409 atau turun dari sebelumnya 0,410. Adapun Rasio Gini di daerah perdesaan tercatat sebesar 0,316 atau turun dari sebelumnya 0,327. 

"Ini dapat dimaklumi karena orang-orang kaya lebih banyak tinggal di kota," ujar Deputi Bidang Statistik Sosial M. Sairi Hasbullah, di kantornya, Rabu, 1 Februari 2017. 

Baca: BPS: Surplus Neraca Perdagangan Bakal Tergerus Kenaikan BBM

Sairi berujar, Rasio Gini relatif stabil, bahkan mengalami sedikit penurunan ketimpangan. Dia menjelaskan, ketimpangan yang tidak melebar disebabkan oleh kelompok 20 persen masyarakat terkaya Indonesia hanya mengalami pertumbuhan konsumsi sebesar 3,83 persen.

"Justru di kelompok kelas menengah dengan 40 persen penduduk mengalami pertumbuhan relatif tinggi," katanya. Sairi menuturkan, pertumbuhan lapisan menengah tumbuh hingga 11,69 persen, sedangkan kelompok bawah relatif rendah, yaitu hanya 4,56 persen.

"Ini artinya proses pembangunan dalam beberapa bulan lalu lebih banyak dinikmati oleh kelompok menengah," ucapnya. 

Baca: BPS: November 2016 Kinerja Ekspor Melonjak 21,34 Persen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sairi mengatakan hal itu mengindikasikan bahwa pembangunan infrastruktur besar-besaran, kemudahan dan pemberian fasilitas usaha pada kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah, serta inflasi yang cukup rendah telah membantu perekonomian kelas menengah menggeliat. "Tapi belum cukup menyentuh masyarakat bawah."

Sementara itu, Sairi mengatakan terdapat fenomena menarik tentang angka Rasio Gini di daerah. "Ada tiga provinsi yang cukup menarik untuk dicermati," ujarnya.

Pertama, Provinsi Bangka Belitung, yang secara konsisten menunjukkan angka Rasio Gini paling rendah di Indonesia, yaitu 0,288. Menurut Sairi, hal ini menandakan pemerataan pembangunan terjadi dengan sangat baik. Fakta ini juga sejalan dengan angka kemiskinan Bangka Belitung yang relatif rendah, yaitu hanya 5,04 persen.

Kedua, Yogyakarta, dengan ketimpangan tertinggi di Indonesia. Sairi menjelaskan, indikasi statistik menunjukkan perkotaan Yogyakarta total pengeluaran penduduknya 20 persen terbawah atau hanya 5,56 persen dari total seluruh pengeluaran penduduk.

Ketiga, penurunan ketimpangan yang cukup tinggi antara September 2015 hingga September 2016 di DKI Jakarta. Rasio Gini Jakarta pada September 2015 mencapai 0,421 atau menurun menjadi 0,411 di Maret 2016. Terakhir, penurunan juga terjadi pada September 2016 menjadi 0,397. "Artinya, selama setahun terakhir, DKI berhasil menurunkan tingkat ketimpangan ekonomi masyarakatnya."

GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

5 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

7 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

8 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

11 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

11 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

Kemenkeu yakin pembayaran THR dan gaji ke-13 100 persen dapat memperkuat konsumsi dan menjamin transformasi ekonomi terus berlanjut.


Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

13 hari lalu

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

Ekonom Indef Didin S. Damanhuri mengkritisi wacana pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis kelas dunia.. Begini penjelasannya.