TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sedang mempersiapkan pelelangan tiga proyek jalan tol baru senilai total Rp 27,63 triliun di semester pertama tahun ini. Ketiga ruas tersebut yaitu Tol Probolinggo-Banyuwangi, Semarang-Demak, dan akses Tanjung Priok.
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan, saat ini pemerintah masih menunggu penetapan lokasi dari Gubernur Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk dapat melelang tol Probolinggo-Banyuwangi dan Semarang-Demak.
Baca: Proyek Jalan Tol Pemalang-Batang Bisa Dilintasi
"Keduanya masih dalam proses penetapan lokasi. Mudah-mudahan Februari atau Maret sudah bisa mulai dilelang untuk Probowangi. Kalau untuk Semarang-Demak mungkin setelahnya," ujarnya, Senin, 30 Januari 2017.
Sejauh ini, terdapat tiga badan usaha yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170,36 kilometer. Salah satunya adalah perusahaan konstruksi asal Turki, Enka Insast Ve Sanayi yang melaju seorang diri tanpa menggandeng mitra.
Baca Juga:
Baca: 392 Kilometer Jalan Tol Akan Beroperasi Tahun Ini
Selain itu, juga tercatat Konsorsium PT Jasa Marga Tbk., PT Waskita Toll Road, dan PT Brantas Abipraya; serta PT Pembangunan Perumahan Tbk. yang bersaing memperebutkan proyek dengan investasi Rp18,40 triliun tersebut.
Adapun, untuk ruas Semarang-Demak sepanjang 25 kilometer, terdapat dua konsorsium BUMN yang mengajukan minatnya. Konsorsium pertama terdiri atas PT Jasa Marga Tbk.-PT Waskita Toll Road, sedangkan konsorsium kedua yakni PT Pembangunan Perumahan Tbk. bersama PT Wijaya Karya Tbk.
Sementara itu, ruas-ruas prakarsa, seperti Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 kilometer yang merupakan prakarsa PT Jasa Marga Tbk. juga masih menunggu penetapan lokasi dari gubernur. Adapun penetapan prakarsa untuk ruas ini sudah diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak tahun lalu.
Baca : Anak Usaha Astra Perkuat Investasi di Jalan Tol Cipali
Ruas senilai Rp 17,70 triliun tersebut diusulkan bersamaan dengan jalan tol Jakarta-Cikampek Layang yang sebelumnya telah dimenangi Jasa Marga.
“Selain itu juga masih banyak ruas-ruas prakarsa yang harus dilengkapi terlebih dahulu dokumennya untuk ditetapkan sebagai ruas prakarsa dan melalui proses pelelangan, misalnya, Semanan-Balaraja dan Kamal-Teluknaga-Balaraja,” ujarnya.
Herry menambahkan, ruas-ruas seperti Yogyakarta-Bawen, Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, dan Semanan-Balaraja yang penyusunan skema pengusahaannya turut melibatkan World Bank juga masih berproses. Dia menargetkan, pelelangan untuk ruas-ruas tersebut dapat dilakukan pada akhir tahun ini.
Sementara itu, untuk tol Akses Tanjung Priok, saat ini konstruksinya diklaim telah mencapai 98 persen. Proses konstruksi juga telah mencakup rekonstruksi sejumlah pilar yang sempat dibangun ulang karena adanya sejumlah struktur yang tidak sesuai dengan standar seharusnya.
Berbeda dengan ruas tol lainnya yang pelelangannya bertujuan mendapatkan investor, tol Akses Tanjung Priok akan dilelang untuk mendapatkan operator. Kondisi ini mirip dengan tol Jembatan Suramadu di Jawa Timur.
Rencananya, jalan tol sepanjang 22,80 kilometer tersebut memiliki empat akses ke luar, yang masing-masing berada di depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Pasar Waru, Makam Mbah Priok, dan Semper. Sementara itu, pintu masuk akses tol ini ada di enam titik, yakni KBN, Bogasari, Jalan Dobo, RSUD Koja, Kebon Bawang, Semper.
BISNIS.COM