Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

YLKI Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Energi Bersih  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Para pengunjung melihat aksi pawang mengandalikan uap panas bumi di Kawah Kereta Api Geotermal Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 16 Juli 2016. TEMPO/Prima Mulia
Para pengunjung melihat aksi pawang mengandalikan uap panas bumi di Kawah Kereta Api Geotermal Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 16 Juli 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan sebagai negara kepulauan, Indonesia seharusnya dapat mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan energi bersih. Namun pemerintah dinilai belum serius mengembangkan energi bersih sebagai salah satu sumber energi untuk memasok kebutuhan masyarakat.

"Pemerintah praktis hanya menggantungkan pada komoditas energi fosil yang terbukti mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan global, menggerus uang negara karena harus impor, dan stoknya pun sangat terbatas," kata Tulus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca: Pertamina Gunakan Skema Gross Split di 8 Blok Migas

Karena itu, Tulus berujar, pemerintah harus serius mewujudkan kebijakan energi bersih, baik pembangkit listrik maupun bahan bakar rumah tangga. "Untuk konteks pembangkit listrik, seharusnya pemerintah memasok PT PLN dengan sumber-sumber energi bersih, minimal dengan gas, dan/atau mengembangkan pembangkit-pembangkit kecil yang berbasis air, angin, bahkan sampah."

Menurut Tulus, hal tersebut sangat mendesak untuk memenuhi kekurangan pasokan energi listrik. Pembangunan pembangkit listrik besar terbukti lama dan perlu biaya besar. "Karena itu, pemerintah seharusnya melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat yang mempunyai potensi untuk menerapkan energi bersih, termasuk dalam skala pembiayaannya," tuturnya.

Pemerintah melalui PT Pertamina, kata Tulus, juga harus segera mewujudkan energi panas bumi atau geotermal. Indonesia adalah pemasok geotermal terbesar di dunia, yakni sebesar 40 persen. "Tapi hingga kini yang termanfaatkan baru empat persen saja. Faktor kendala finansial dan regulasi sering membuat operator geotermal enggan berinvestasi di pembangkit geotermal," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Pertamina Putuskan Bangun Sendiri Kilang Balongan-Dumai

Tulus mengatakan pemerintah perlu memberikan insentif fiskal bagi operator geotermal, termasuk subsidi. Pemerintah juga harus mengatasi adanya konflik regulasi, khususnya regulasi di bidang kehutanan. "Di mana eksplorasi panas bumi dilarang dilakukan di daerah hutan, khususnya hutan lindung. Padahal sumber-sumber geotermal banyak di area hutan lindung," katanya.

Menurut Tulus, memasok energi yang murah dan ramah lingkungan adalah kewajiban negara. Karena itu, dia menegaskan, penyediaan energi bersih sangat penting di tengah semakin minimnya akses akan energi fosil. "Plus makin tingginya dampak eksternal penggunaan energi fosil, baik bagi lingkungan maupun kesehatan," tuturnya.

Tulus meminta pemerintah memberikan berbagai insentif pada pihak-pihak yang peduli dan berhak pada energi bersih. Subsidi yang selama ini digelontorkan pada energi fosil, terutama untuk listrik, BBM, dan gas, harus mulai dialihkan untuk subsidi energi bersih. "Energi bersih yang sebenarnya berhak mengantongi hak subsidi. Energi fosil seharusnya diberikan disinsentif," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

7 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Ratusan kendaraan pemudik antre di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, 1 Juli 2016. Arus mudik mulai meningkat pa H-5, dan diperkirakan puncak mudik terjadi pada hari ini, 2 Juli 2016. ANTARA/Rosa Panggabean
Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.


Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

21 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.


Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Pengendara terjebak kemacetan di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin 29 Januari 2024. Kemacetan yang terjadi pada saat jam berangkat kerja serta pulang kerja tersebut akibat belum selesainya  pengerjaan pembangunan Jembatan Mampang. ANTARA FOTO/Yulius Saatria Wijaya
Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.


YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

25 Januari 2024

Ratusan pelajar berkampanye menolak menjadi target iklan rokok di depan Istana Presiden, Sabtu, 25 Februari 2017. TEMPO/Danang Firmanto
YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.


Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Menteri ESDM Ignasius Jonan. ANTARA
Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.


Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Ignasius Jonan. TEMPO/Tony Hartawa
Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.


Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral  Ignatius Jonan berbincang dengan penumpang saat mencoba kereta bandara yang melayani rute Stasiun Sudirman Baru - Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu malam, 7 Januari 2018.  (Dok Biro Komunikasi Kementerian ESDM)
Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan


Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia (Nuntius Apostolik), Mgr. Piero Pioppo menyematkan bintang penghargaan kepada Ignasius Jonan di Kedutaan Besar Vatikan, Rabu, 15/11/2023. (Foto: HIDUP/F.Hasiholan Siagian)
Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.


Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

17 November 2023

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia (Nuntius Apostolik), Mgr. Piero Pioppo menyematkan bintang penghargaan kepada Ignasius Jonan di Kedutaan Besar Vatikan, Rabu, 15/11/2023. (Foto: HIDUP/F.Hasiholan Siagian)
Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

Ignasius Jonan mendapatkan penghargaan istimewa dari Paus Fransiskus, ini profil eks Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan.