TEMPO.CO, New York - Kurs dolar Amerika Serikat sedikit menurun terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Senin sore, 30 Januari 2017 (Selasa pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi Negeri Abang Sam yang bervariasi. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama di dunia turun tipis 0,06 persen menjadi 100,47 pada akhir perdagangan Senin.
Departemen Perdagangan AS pada Senin mengumumkan Pendapatan pribadi AS pada Desember 2016 meningkat US$ 50,2 miliar atau 0,3 persen, gagal memenuhi target konsensus pasar. Angka pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan (disposable personal income) meningkat US$ 43,6 miliar atau 0,3 persen, dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat US$ 63,1 miliar atau 0,5 persen.
Baca : Pembatasan Imigran Trump Pukul Bursa Saham Global
Sementara itu, angka penjualan pending home (rumah yang pengurusannya belum selesai) meningkat pada Desember 2o16. Pending Home Sales Index naik 1,6 persen menjadi 109 pada Desember 2016 dari 107,3 pada November, atau melampaui perkiraan pasar.
Di sisi lain pada dua hari Senin-Selasa, Bank Sentral AS (Federal Reserve) juga melaksanakan pertemuan komite pasar terbuka federal (FOMC) untuk yang pertama kali tahun ini.
Selain dolar AS, pada akhir perdagangan Senin di New York, kurs euro juga jatuh menjadi 1,0693 per dolar AS dari sebelumnya 1,0696 per dolar AS, dan pound sterling Inggris merosot ke level 1,2482 per dolar AS dari sebelumnya 1,2555 per dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7552 per dolar AS dari sebelumnya 0,7551 per dolar AS.
Baca : Pedagang Valas Ilegal Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Bisnis
Dolar AS juga dibeli 113,69 yen Jepang, lebih rendah dari 115,08 yen pada sesi sebelumnya. Dolar juga melemah menjadi 0,9953 franc Swiss dari sebelumnya 0,9995 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,3116 dolar Kanada dari sebelumnya 1,3134 dolar Kanada.
ANTARA