TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk menargetkan pendapatan (revenues) untuk tahun ini sekitar Rp 25 triliun. Target tersebut tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan pendapatan unaudited 2016 sekitar Rp 17,6 triliun.
Baca : Bank Indonesia Senang Warga Papua Antusias Tukar Uang Baru
Adapun tahun lalu, PTPP berhasil mencatatkan laba bersih unaudited tahun lalu sekitar Rp 1,15 triliun atau meningkat sekitar 36 persen dibandingkan laba bersih di 2015 sebesar Rp 845,6 miliar. Dengan target tersebut, Perseroan optimistis laba bersih 2017 dapat tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih unaudited 2016.
“Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa Perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih Perseroan selalu tumbuh di atas 30 persen setiap tahunnya,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam pesan tertulisnya, Senin, 30 Januari 2017.
Baca : PT Pembangunan Perumahan Raup Kontrak Baru Rp 4,3 Triliun
Guna meningkatkan kinerja yang lebih solid di 2017, Perseroan akan melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain peningkatan modal di beberapa entitas anak melalui right issue dan IPO. Aksi korporasi pertama akan dilaksanakan oleh PT PP Properti Tbk (“PPRO”). Entitas anak yang bergerak di bidang properti dan developer ini akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1 banding 4.
Usai melaksanakan stock split, PPRO akan melaksanakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sekitar 7,7 miliar lembar saham. Untuk melancarkan aksi korporasinya, PPRO telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada 27 Januari lalu guna mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham.
Baca : Mantan Kapolri Badrodin Haiti Jadi Komisaris Utama Grab
Setelah sukses melaksanakan Initial Public Offering (“IPO”) PPRO pada tahun 2015 lalu, Perseroan juga berencana untuk melaksanakan IPO untuk 3 (tiga) entitas anak pada tahun 2017, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Pracetak dan PT PP Energi.
Entitas anak Perseroan yang pertama kali ditargetkan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di tahun 2017 adalah PT PP Peralatan (“PP Alat”). Saat ini, PP Alat tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan aksi korporasinya tersebut, salah satunya adalah melakukan akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham.
PP Alat bertransformasi dari perusahaan penyedia penyewaan alat menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.
DESTRIANITA
PT PP Targetkan Pendapatan di 2017 Tumbuh 50 Persen
KORAN-Bisnis, Monday,30/Jan/2017 11:50:58
By: destrianita
Jakarta - Perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah PT PP (Persero) Tbk, menargetkan pendapatan (revenues) untuk tahun ini sekitar Rp 25 triliun atau tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan pendapatan unaudited 2016 sekitar Rp 17,6 triliun.
Adapun tahun lalu, PTPP berhasil mencatatkan laba bersih unaudited tahun lalu sekitar Rp 1,15 triliun atau meningkat sekitar 36 persen dibandingkan laba bersih di 2015 sebesar Rp 845,6 miliar. Dengan target tersebut, Perseroan optimistis laba bersih 2017 dapat tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih unaudited 2016.
“Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa Perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih Perseroan selalu tumbuh di atas 30 persen setiap tahunnya,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam pesan tertulisnya, Senin, 30 Januari 2017.
Guna meningkatkan kinerja yang lebih solid di 2017, Perseroan akan melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain peningkatan modal di beberapa entitas anak melalui right issue dan IPO. Aksi korporasi pertama akan dilaksanakan oleh PT PP Properti Tbk (“PPRO”). Entitas anak yang bergerak di bidang properti dan developer ini akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1 banding 4.
Usai melaksanakan stock split, PPRO akan melaksanakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sekitar 7,7 miliar lembar saham. Untuk melancarkan aksi korporasinya, PPRO telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada 27 Januari lalu guna mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham.
Setelah sukses melaksanakan Initial Public Offering (“IPO”) PPRO pada tahun 2015 lalu, Perseroan juga berencana untuk melaksanakan IPO untuk 3 (tiga) entitas anak pada tahun 2017, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Pracetak dan PT PP Energi.
Entitas anak Perseroan yang pertama kali ditargetkan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di tahun 2017 adalah PT PP Peralatan (“PP Alat”). Saat ini, PP Alat tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan aksi korporasinya tersebut, salah satunya adalah melakukan akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham.
PP Alat bertransformasi dari perusahaan penyedia penyewaan alat menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.
DESTRIANITA