TEMPO.CO, Tangerang - Tangerang – PT Angkasa Pura II (Persero) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18 persen menjadi Rp 6,65 Triliun selama tahun 2016 dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 5,64 triliun. Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan upaya efisiensi perusahaan terutama pada kuartal IV 2016 turut membantu kenaikan pendapatan. “Angka tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan Rp 6,57 triliun,” ujarnya, di Tangerang, Ahad 29 Januari 2017.
Awaluddin menjelaskan pendapatan tersebut sebesar Rp 4,03 triliun berasal dari bisnis aeronautika seperti tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Kemudian sebesar Rp 2,62 triliun berasal dari bisnis nonaeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan lainnya. Kenaikan pendapatan sejalan dengan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola perusahaan.
“Tahun 2015 hanya 84,29 juta kemudian naik 12 persen menjadi 94,63 juta penumpang pada 2016,” ungkapnya.
Baca : Dualisme Kepemimpinan Ganggu Kinerja Pertamina
Menurut Awaluddin, kenaikan arus penumpang pesawat ini antara lain dipicu kebijakan perseroan yang memberikan sejumlah insentif kepada maskapai. Yakni insentif bagi maskapai yang membuka rute internasional baru di sejumlah bandara dan yang mengoperasikan penerbangan ekstra (extra flight) di luar jam reguler bandara.
Baca Juga:
“Kinerja positif ini didukung juga oleh pengoperasian sejumlah terminal baru," katanya.
Sejumlah terminal yang baru dioperasikan tersebut meliputi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Terminal Baru Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan juga diresmikannya Terminal Baru Bandara Sultan Thaha Jambi oleh Presiden Joko Widodo. Ke depan, Awaluddin menargetkan kontribusi bisnis nonaeronautika pada 2018 dapat mencapai 50 persen atau lebih terhadap total pendapatan perusahaan.
"Karena, saat ini kontribusi pendapatan dari bisnis aeronautika masih lebih besar daripada bisnis nonaeronautika," katanya.
Baca : Pesan Menteri Rini ke Anak Gunung Rinjani: Banyak Bertanya
Untuk mencapat target itu, kata Awaluddin,kontribusi pendapatan dari dua anak perusahaan yakni yaitu PT Angkasa Pura Propertindo dan PT Angkasa Pura Kargo akan digenjot. Dua anak usaha yang baru didirikan ini melengkapi anak usaha yang sebelumnya sudah beroperasi yaitu PT Angkasa Pura Solusi. Ketiga anak usaha yang dimiliki oleh AP II diperkirakan dapat meraih pendapatan Rp 1,14 triliun pada 2017 atau menyumbang sekitar 13 persen dari total pendapatan AP II.
Tahun ini, Awaluddin mengungkapkan, ketiga anak usaha tersebut tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana bisnisnya di antaranya memulai bisnis perhotelan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu, kemudian mengembangkan kargo village dan pengelolaan pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta, serta fokus pada bisnis information communication & technology.
Baca : Kemenhub: Kegiatan Taruna Harus Humanis
"Fokus AP II ke depan adalah meningkatkan pendapatan dari bisnis nonaeronautika sehingga dapat berkontribusi 50 persen atau lebih terhadap total pendapatan perseroan," katanya.
JONIANSYAH HARDJONO