TEMPO.CO, Jakarta - Analis senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan untuk perdagangan sepanjang pekan depan, yakni pada 30 Januari–3 Februari 2017, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akan menjadi sentimen pergerakan mata uang lainnya termasuk rupiah.
"Untuk pekan depan, waspadai penguatan dolar AS. Sepertinya Presiden AS Donald Trump baru saja menandatangani beberapa kebijakan yang akan segera direalisasikan," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 29 Januari 2017.
Baca: Kadin: Trump Effect, Rupiah Berpotensi Melemah
Menurut Reza, meski pasar masih mengkhawatirkan kebijakan proteksionis yang akan dijalankan Trump, tapi dengan penandatanganan beberapa kebijakan itu bisa menjadi sentimen positif untuk dolar Amerika.
"Dalam pandangan lain, ini bisa saja menjadi gambaran bahwa kebijakan Trump akan mendorong industri manufaktur Negeri Abang Sam untuk tumbuh, sehingga ini menjadi sentimen positif penguatan dolar AS," ucapnya.
Baca: Sesi Pagi, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.346
Reza memperkirakan pada pekan depan, rupiah akan bergerak dalam kisaran support Rp 13.409 dan resisten Rp 13.300 per dolar Amerika.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada Jumat, 27 Januari lalu, rupiah ditutup melemah 0,25 persen ke level Rp 13.359 dari hari sebelumnya di Rp 13.325 per dolar Amerika.
DESTRIANITA