TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan kembali menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) gratis. Diklat dibagi untuk sektor transportasi laut, darat, dan penerbangan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo, mengatakan terdapat 48.335 kuota diklat dengan anggaran senilai Rp 220 miliar. “Program diutamakan di daerah terpencil dan masyarakat kurang mampu,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 28 Januari 2017.
Baca Juga: Kemenhub: Zahro Express Sudah Memenuhi Standar
Wahju mengatakan Kemenhub juga memberikan kesempatan kepada anak dari prajurit TNI dan Polri yang tertarik untuk bekerja di sektor transportasi untuk mengikuti program diklat gratis. Kesempatan tersebut, menurut dia, diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan TNI dan Polri selama ini. “TNI dan Polri selama ini mendukung dan membantu kegiatan pendidikan dan pelatihan di sekolah taruna,” ujarnya.
Wahju mengatakan kuota peserta diklat dibagi untuk sektor transportasi laut, darat, dan penerbangan. Kuota terbanyak disiapkan di sektor pelayaran. Jumlahnya sebanyak 45.435 peserta. Sementara kouta diklat sektor darat sebanyak 1.485 peserta, dan penerbangan sebanyak 1.415 peserta.
“Kuota sektor pelayaran lebih besar karena kebutuhan SDM di sektor transportasi laut memang sangat besar,” kata Wahju. Dia mengatakan ada kebutuhan di pelabuhan, peti kemas, hingga pelayaran. Terlebih lagi, pemerintah sedang membangun tol laut saat ini.
Kuota peserta diklat tahun ini meningkat tajam dibandingkan diklat sebelumnya yang dibuka Oktober 2016 yaitu 4.801 peserta. Tahun lalu, terdapat 4.361 peserta diklat yang terserap.
Simak: Kemenhub Genjot Serapan 90 Persen APBN 2017
Wahju mengatakan diklat yang akan diberikan merupakan diklat singkat dan diselenggarakan di 24 sekolah transportasi di lingkungan BPSDM Perhubungan. “Diklat paling lama digelar dua minggu,” kata Wahju. Peserta akan mendapat sertifikat yang bisa digunakan untuk bekerja setelah menjalani diklat.
Seleksi peserta diklat akan dilakukan secara bertahap. Seleksi pertama dilakukan pemerintah daerah. Peserta yang lolos akan diseleksi kembali oleh BPSDM Perhubungan.
Menurut Wahju, diklat disiapkan untuk lulusan SMA sederajat yang belum bekerja. Sementara lulusan SMP sederajat akan diberi tawaran untuk bekerja di sektor transportasi.
Program diklat tahun ini sudah dimulai pada awal Januari 2017. Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati, Aceh menjadi yang pertama mengadakan diklat pemberdayaan masyarakat. BP2IP Malahayati diberikan kuota 4.750 peserta diklat.
Pada 12 Januari, BP2IP Barombong pun memulai diklat. “Rencananya bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) di Maluku bulan depan, Presiden akan melaunching diklat gratis secara resmi yang akan diberikan kepada 240 peserta diklat vokasi transportasi,” kata Wahju.
Wahju mengatakan diklat gratis didasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan PP Nomor 51 Tahun 2012 tentang SDM di Bidang Transportasi. Diklat diharapkan bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang transportasi darat, laut dan udara.
Baca: Transjakarta dan Damri Saling Isi Rute Bandara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan BPSDM untuk memberikan diklat kepada 1 juta orang selama 2017-2018. Sebanyak 100 ribu di antaranya merupakan diklat gratis bagi masyarakat di daerah berkesenjangan.
VINDRI FLORENTIN