TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel mencatat stok gula di gudang perusahaan itu mencapai 4.500 ton cukup untuk kebutuhan hingga empat bulan ke depan.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bakhtiar AS mengatakan pasokan gula sendiri didapatkan dari PT Perkebunan Nusantara IX Semarang.
"Stok yang ada di kami semuanya berasal dari lokal, dan diperkirakan mampu menyukupi kebutuhan tiga hingga empat bulan ke depan," katanya, Jumat (27 Januari 2017).
Menurut Bachtiar, dalam pemasaran gula sendiri Bulog memberikan harga Rp12.500 per kilogram. Selain itu, Bulog sendiri siap untuk melakukan operasi pasar (OP) gula ke sejumlah pasar tradisional jika didapati adanya kenaikan harga gula. Hal tersebut dilakukan agar baik harga maupun pasokan ke masyarakat dapat tetap terjaga.
Sementara itu, pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang sejak sepekan terakhir harga gula mulai mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar.
Lena (38) pedagang barang kebutuhan pokok di Pasar KM 5 mengatakan, terjadi kenaikan harga sekitar Rp 1.000 untuk gula dari minggu lalu. "Memang naik sedikit harganya, saat ini Rp14.000 per kilogramnya," kata dia.
Meski tidak begitu mengetahui alas an kenaikan harga tersebut, namun Lena berharap agar jangan sampai harga gula mengalami lonjakan yang terlalu besar.
"Jangan terlalu tinggi, mengingat permintaan gula biasanya akan sedikit meningkat saat menjelang hari besar keagamaan tambahan modal untuk melaksanakan berbagai pengembanganbisnis yang dilakukan," tuturnya.