TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sangat baik jika gudang otomotif dibangun di Pelabuhan Patimban. Dia melihat, selama ini, potensi ekspor barang-barang otomotif dalam kondisi baik.
"Yang disampaikan Gaikindo, misalnya, potensi ekspor kan banyak sekali, terutama ke Australia," ucap Budi Karya saat ditemui dalam sebuah seminar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Januari 2017.
Budi berujar, Indonesia jangan jadi negara pengimpor, tapi harus menjadi negara pengekspor. Ide membuat gudang otomotif, tutur Budi, merupakan suatu ide yang baik bagi industri otomotif dalam negeri.
Baca: Ditjen Pajak Limpahkan Kasus Faktur Fiktif ke Pengadilan
Selain itu, Budi merasa seyogianya banyak industri yang pindah ke Pelabuhan Patimban jika pelabuhan tersebut sudah beroperasi. Dia beralasan, biasanya, pabrik dan industri harus sejalan pembangunannya.
Saat ini, pembangunan di Pelabuhan Patimban sudah mencapai tahap mengurus izin lingkungan. Dia menargetkan pembangunan bisa dimulai akhir tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2019. "Awal 2019 sudah beroperasi," kata Budi.
Baca: Kalah Gugatan dan Dilarang Ekspor, Saham Freeport Anjlok
Jika nantinya di Pelabuhan Patimban ada gudang untuk industri otomotif, itu akan sama seperti Pelabuhan Tanjung Priok dan Terminal Peti Kemas Kalibaru, yang diresmikan pada September lalu. Di terminal tersebut, memang ada terminal yang dipakai untuk bongkar-muat khusus kendaraan.
Penempatan di Kalibaru karena sebelumnya Tanjung Priok Car Terminal sudah sangat padat kondisinya. Jadi harus dipindahkan ke terminal baru di Kalibaru, yang dirasa masih memiliki ruang untuk melakukan proses bongkar-muat kendaraan tersebut.
Pemindahan itu logis dilakukan untuk menghindari stagnasi di terminal bongkar-muat tersebut, terlebih pembangunan Terminal Kalibaru memang untuk peti kemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok.
DIKO OKTARA