TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia, PT Pelindo II (Persero), mulai menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan Jepang untuk menjadi mitra operator pelabuhan internasional Patimban.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengaku telah berbicara dengan beberapa perusahaan besar Jepang. “Perusahaan besar semua,” kata Elvyn kepada Tempo, Rabu, 25 Januari 2017.
Menurut Elvyn, pemerintah Jepang tidak menetapkan Pelindo II harus bekerja sama dengan perusahaan mana. Ia memastikan Pelindo II akan memilih perusahaan yang punya kemampuan, pasar, dan pengalaman dalam mengelola pelabuhan. “Pertimbangannya tetap business to business.”
Baca : Pemerintah Siapkan Reklamasi Pelabuhan Patimban
Pekan lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan salah satu perusahaan Jepang yang ingin bekerja sama dengan Pelindo II adalah Mitsubishi. Anak usaha Mitsubishi Group, Mitsubishi Heavy Industries, Ltd, memegang sebagian besar saham di Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line). “Ada Mitsubishi dan beberapa perusahaan,” Luhut menambahkan.
NYK Line adalah salah satu perusahaan pelayaran terbesar dan tertua di Jepang dan telah berinvestasi di sejumlah pelabuhan. NYK Line telah bekerja sama dengan Pelindo II dalam mengelola New Priok Container Terminal 1 di Kalibaru, Jakarta Utara, bersama dengan Mitsui Co Ltd (Jepang) dan PSA International (Singapura). Elvyn enggan memastikan apakah kedua perusahaan itu juga yang akan diajak berkongsi di Patimban. “Tidak harus,” kata dia.
Baca: Begini Perencanaan Reklamasi Pelabuhan Patimban
Pemerintah sudah berencana menunjuk Pelindo II sebagai operator Patimban. Pelindo II nantinya bakal berkongsi dengan perusahaan swasta Jepang. Hal itu merupakan salah satu syarat pinjaman Jepang untuk membiayai megaproyek Patimban senilai Rp 42 triliun tersebut. Namun, menurut Luhut, Presiden Joko Widodo menginginkan perusahaan swasta nasional bisa ikut. “Presiden ingin pengusaha Indonesia masuk. Jangan semua BUMN.”
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, penunjukan Pelindo II akan dituangkan dalam peraturan presiden. Bulan ini, pemerintah akan menentukan siapa operator Patimban. Sementara itu, Elvyn mengakui Pelindo II telah mengajukan diri untuk menjadi operator. “Kami sudah mengirimkan surat kepada pemerintah,” kata Elvyn.
Baca: Kawasan Pelabuhan Patimban Subang Akan Jadi Port City
Representatif Senior Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk Indonesia, Hiromichi Muraoka, mengaku belum tahu perusahaan Jepang mana yang tertarik berkongsi dengan Pelindo II. Menurut Muraoka, perusahaan Jepang perlu mengetahui pasti ketentuan rinci dalam perjanjian pinjaman antara Jepang dan Indonesia. “Jika mungkin banyak perusahaan kami menunjukkan minat, mereka belum tahu ketentuan konsesinya,” kata Muraoka, Senin lalu.
KHAIRUL ANAM