TEMPO.CO, New York - Kurs dolar Amerika Serikat pada diperdagangkan melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu, 26 Januari 2017 waktu New York (Kamis pagi WIB). Investor khawatir Presiden AS Donald Trump fokus berlebihan terhadap kebijakan proteksionisme.
Trump menandatangani perintah eksekutif pada Rabu untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko, meningkatkan kekuatan patroli perbatasan dan mengekang imigran ilegal memasuki negara itu.
Baca : IHSG Diperkirakan Tertekan
Para analis mengatakan investor kecewa karena sejauh ini mereka tidak mendengar rincian tentang rencana stimulus ekonomi Trump, seperti diwartakan Xinhua.
Sementara itu, poundsterling Inggris naik di tengah harapan untuk kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Amerika Serikat, terkait rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May menempatkan kepentingan Inggris dan nilai-nilai Inggris sebagai yang utama.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama, turun 0,17 persen menjadi 100,18 pada akhir perdagangan Rabu.
Baca : Rupiah Diperkirakan Tertahan Penguatan Dolar AS
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0729 per dolar AS dari sebelumnya 1,0728 per dolar AS di sesi sebelumnya dan pound sterling Inggris naik menjadi 1,2623 per dolar AS dari 1,2504 per dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7551 per dolar AS dari 0,7577 per dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,8 yen Jepang, lebih rendah dari 113,87 yen dari sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 1,0011 franc Swiss dari sebelumnya 1,0014 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3085 dolar Kanada dari 1,3157 dolar Kanada.
ANTARA