TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan realisasi investasi sepanjang 2016 mencapai Rp 612,8 triliun. Angka ini mengalami peningkatan 12,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada 2015 yakni Rp 545,4 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2016 juga meningkat menjadi Rp 216,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 179,5 triliun.
Baca: Menteri Jonan Emoh Beri Insentif Energi Alternatif
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) juga ikut naik pada 2016. Adapun realisasi investasi penanaman modal asing meningkat 8,4 persen, dari Rp 365,9 triliun pada 2015 menjadi Rp 386,4 triliun pada 2016.
Angka-angka ini membuat realisasi PMDN dan PMA 2016 melampaui target. "Lebih besar 3 persen dari target Rp 594,8 triliun, yaitu Rp 612,8 triliun," ujar Azhar saat ditemui di kantor BKPM, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.
Baca: Enam Langkah Pemerintah Kendalikan Inflasi 2017
Azhar menjelaskan, realisasi PMA 2016 terbesar berada di sektor logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik sebesar US$ 3,9 miliar. Kedua adalah sektor industri kimia dasar serta barang kimia dan farmasi US$ 2,9 miliar. Posisi ketiga ditempati industri kertas, barang dari kertas, dan percetakan US$ 2,8 miliar.
Untuk negara asal realisasi PMA, paling banyak adalah Singapura US$ 9,2 miliar, Jepang US$ 5,4 miliar, Tiongkok US$ 2,7 miliar, Hong Kong US$ 2,2 miliar, dan Belanda US$ 1,5 miliar. Adapun lokasi PMA tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur.
Baca: Jokowi Minta Bos-bos BUMN Berinvestasi
Sementara untuk realisasi PMDN 2016, sektor usaha paling besar adalah industri makanan Rp 32 triliun. Diikuti industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi Rp 30,1 triliun serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 26,8 triliun.
Posisi keempat realisasi PMDN berada pada sektor listrik, gas, dan air Rp 22,8 triliun. Lalu di posisi kelima sektor tanaman pangan dengan realisasi Rp 21 triliun.
Untuk realisasi PMDN berdasarkan lokasi proyek, lima lokasi tersebar di lima wilayah, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DKI Jakarta.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan ada lonjakan investasi domestik yang cukup besar dibanding 2015. Dia menambahkan, 2015 merupakan tahun sulit bagi investor karena banyaknya kejadian, mulai jatuhnya pesawat AirAsia hingga kebakaran lahan dan gambut.
Lembong merasa bersyukur karena dari data yang ditunjukkan BKPM, sentimen investasi domestik 2016 cukup membaik sehingga terjadi lonjakan investasi yang besar. "Kalangan investor menghargai semangat reformasi pemerintah," ujarnya.
Mantan Menteri Perdagangan ini menjelaskan, saat ini, sentimen investor sedang pada tahap baik-baiknya. Kondisi ini harus dijaga, kata Lembong, agar kondisi sentimen positif ini tidak menurun. "Tim ekonomi fokus jaga momentum positif, jaga sentimen investor," kata Lembong.
DIKO OKTARA