TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan di Kantor Wakil Presiden. Tema ekonomi menjadi pembahasan utama dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit itu.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah Dewi Fortuna Anwar mengatakan ada tiga prioritas yang ditekankan oleh Kalla saat berbincang dengan Dubes Amerika yang baru tersebut. “Pertama infrastruktur, pangan, dan manufaktur," ucapnya di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.
Baca: Donald Trump Mundur dari TPP, RI Ikut Kaji Ulang
Kepada Donovan, lanjut Dewi, Kalla menyatakan Indonesia ingin mandiri di sektor pangan. Selain menyampaikan misi ekonomi Indonesia, menurut Dewi, Kalla menyatakan Presiden Donald Trump tidak akan 100 persen memenuhi janji kampanyenya. Pasalnya, tidak mudah mengubah kebijakan pemerintah Amerika yang sudah berlangsung lama. "Antara kampanye dan pemerintah itu beda. Tidak mudah mengubah," kata Dewi.
Sebelumnya, dalam pidato pelantikannya Presiden Trump ingin menggeser arah perekonomian Amerika menjadi lebih proteksionisme. Presiden Amerika ke-45 itu akan berupaya melindungi warganya dari barang-barang yang diproduksi negara lain. Ia menyebut setiap kebijakan pemerintah harus mengedepankan warga Amerika.
Baca: Donald Trump Presiden AS, Bagaimana Nasib Surat Utang RI?
Dubes Donovan menyatakan Amerika akan berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia. Ia berharap kedua negara bisa mengembangkan perdagangan yang adil (fair trade). "Kerja sama ini (fair trade) bakal lebih menguntungkan bagi pekerja dan perusahaan AS," kata dia.
Menurut Donovan, ada beragam area kerja sama yang bisa ditingkatkan. Salah satunya ialah sektor penerbangan, dan kerja sama antarpengusaha (dengan Kamar Dagang dan Industri /Kadin).
"Indonesia merupakan mitra dagang yang baik dan kami optimistis AS bisa menjadi rekan yang bagus," ucap Donovan.
ADITYA BUDIMAN