TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Pertamina (Persero) meminta direksi mengurangi kasus pemadaman kilang tak terencana. Sepanjang 2016, menurut data perusahaan minyak dan gas negara itu, terjadi 35 pemadaman tak direncanakan. Tahun ini, komisaris meminta pemadaman tersebut ditekan menjadi maksimum 18 kasus.
“Komisaris mempunyai instrumen untuk menekan direksi. Jadi terukur hasilnya,” kata Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.
Upaya ini, menurut dia, sama seperti target memangkas kerugian dari US$ 250 juta pada 2015 menjadi US$ 90 juta pada 2016. Tanri menanggapi berulangnya pemadaman kilang sepanjang dua bulan terakhir. Kerusakan paling sering terjadi di kilang Balikpapan atau Unit Refinery V, yakni tiga kali dalam dua bulan. Pada 2 Desember, kilang itu padam total karena pembangkitnya rusak.
Baca: Agar Listrik Aman 2019, PLN Tambah Pembangkit 75.900 MW
Pemadaman mempengaruhi pengoperasian sejumlah unit, seperti fasilitas penyuling minyak mentah, crude distillation unit, dan hydrocracking unit. Kilang baru beroperasi normal tiga pekan kemudian, yakni 25 Desember 2016. Setelah itu, kilang beberapa kali ngadat.
Pada 15 Januari 2017, kilang kembali padam total, juga akibat kerusakan pembangkit. Kali ini penyebabnya pipa uap bocor. Beberapa fasilitas kilang pun harus dimatikan. Unit-unit dihidupkan dan baru beroperasi normal kembali pada 21 Januari. Kerusakan juga terjadi di kilang Cilacap, Jawa Tengah dan Dumai, Riau.
Kilang Balikpapan tergolong sangat strategis karena merupakan penyuplai bahan bakar minyak terbesar kedua setelah kilang Cilacap. Kilang ini meliputi dua unit dan mampu mengolah minyak mentah sebesar 260 ribu barel per hari. Salah satu produk utamanya adalah solar, yang bisa mencapai 170 ribu barel per hari.
Baca: Jokowi: Baru Tiga Industri Nikmati Harga Gas Murah
Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang menyatakan siap memenuhi target itu. “Harus turun tiap tahun,” ujar pria yang membawahkan Direktur Pengolahan dan Direktur Pemasaran itu.
Ahmad menyatakan kilang-kilang Pertamina berusia tua. Namun, kata dia, jika diperhatikan dengan benar, bisa kembali bagus. “Kilang tua dipoles, bisa jadi cakep,” tuturnya.
ROBBY IRFANY | DIKO OKTARA | RETNO SULISTYOWATI