TEMPO.CO, New York - Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat, berakhir menguat pada Selasa sore waktu New York (Rabu pagi WIB), 24 Januari 2017, dengan indeks S&P 500 dan indeks komposit Nasdaq mencatatkan rekor penutupan baru. Kondisi itu investor merespons positif sejumlah laporan laba perusahaan di tengah data ekonomi.
Penguatan itu, setelah pada Senin, bursa Wall Street ditutup memerah karena merespons pidato hari pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kebijakannya dinilai proteksionis.
Baca: Kena Pajak Tinggi, Saham Sektor Properti Tetap Prospektif
Indeks Dow Jones Industrial Average pada penutupan Selasa naik 112,86 poin atau 0,57 persen menjadi ditutup pada level 19.912. Sementara indeks S&P 500 bertambah 14,87 poin atau 0,66 persen menjadi berakhir di 2.280 dan indeks komposit Nasdaq naik 48,01 poin atau 0,86 persen menjadi 5.600.
Sebelum bel pembukaan pada Selasa, Johnson & Johnson membukukan laba per saham disesuaikan 1,58 dolar AS untuk kuartal keempat 2016, meningkat 9,7 persen, mengalahkan perkiraan pasar, tapi pendapatannya sedikit di bawah perkiraan. Saham perusahaan raksasa sektor perawatan kesehatan itu turun 1,91 persen menjadi 111,74 dolar AS.
Baca: Gara-gara Pidato Donald Trump, Bursa Wall Street Terjungkal
DuPont mengumumkan laba bersih 29 sen per saham dan laba operasi 51 sen per saham untuk kuartal keempat melampaui ekspektasi Wall Street. Sahamnya naik 0,71 persen menjadi 48,09 dolar AS setelah merilis laporan keuangannya.
Saham Verizon turun 4,37 persen menjadi 50,12 dolar AS per saham setelah raksasa teknologi itu membukukan laba kuartalan lebih buruk dari perkiraan.
Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 6,7 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,1 persen.
ANTARA