TEMPO.CO, Jakarta - PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 23 Januari 2017, bergerak mixed dan mencoba untuk menguat.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG pada perdagangan hari ini terlihat terkonsolidasi dan cenderung menekan hingga break out support level namun masih di atas MA25 dan MA50.
Indikator pun masih cenderung positif pasca golden-cross di tengah pekan ini meskipun nomentun indikator RSI menukik dari area middle oscillator. "Sehingga pergerakan IHSG diperkirakan mixed mencoba kembali menguat dengan range pergerakan 5.230-5.350," katanya dalam riset.
Saham-saham yang dapat diperhatikan sepanjang pekan ini antara lain:
- AALI support resistance 15750-16750
- BBCA support resistance 14900-15875
- PGAS support resistance 2560-2800
- SMGR support resistance 8425-9600
- SCMA support resistance 2570-2800
- SMBR support resistance 1880-2030
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup terkoreksi diawal pekan cuku dalam -44,64 poin sebesar -0,84 persen di level 5.254,31 dengan volume perdagangan cukup tinggi. Sektor aneka industri memimpin tekanan aksi jual dengan melemah 1,64 persen disusul oleh sektor pertanian yang tertekan 1,26 persen. Aksi tunggu pelantikan presiden AS oleh investor berpengaruh cukup signifikan terhadap negara berkembang.
Hal ini juga terlihat dari capital flow yang terilhat terus bertambah kuat, di mana pada perdagangan akhir pekan lalu outflow sebesar Rp 383,01 miliar sehingga total capital flow pekan lalu adalah net sell sebesar Rp 438,02 miliar.
Pada sisi lain, ada sejumlah sentimen ekonomi yang dinanti pasar hingga akhir Januari ini. Beberapa diantaranya adalah data survei kinerja manufaktur Jepang dan negara-negara zona Eropa serta indeks keseluruhan aktiftas industri. Kemudian, ada trade balance dan neraca perdagangan. Selain itu, fokus investor juga akan tertuju pada data GDP di AS guna memproyeksi kelayakan menghadapi peningkatan lanjutan biaya pinjaman di AS.
Sedangkan, sentimen dari dalam negeri untuk pekan ini hanya akan ada data penjualan mobil, penaman modal asing dan dang bredar M2.
BISNIS.COM