TEMPO.CO, Jakarta - Produk pelumas PT Pertamina Lubricants, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), semakin dipercaya oleh industri dalam negeri. Salah satunya oleh PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), pengelola perkebunan dan pabrikan kelapa sawit.
Kedua pihak secara resmi mengikat kerja sama penggunaan pelumas dan grease (gemuk) Pertamina yang ditandatangani oleh Direktur Sales & Marketing Pertamina Lubricants, Andria Nusa dan Direktur PT Bumitama Gunajaya Agro, Mubarak Ahmad, pada Kamis (19 Januari 2017).
Public Relations Pertamina Lubricants, Intania Prionggo, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis jangka panjang Pertamina Lubricants untuk terus mendukung kebutuhan konsumen industri akan pelumas terbaik dan juga merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri pengelolahan kelapa sawit di Indonesia.
Indonesia produsen minyak sawit terbesar di dunia dan hal tersebut merupakan tantangan besar untuk membangun ekonomi negeri ini di tengah pesatnya perkembangan ekonomi global.
"Pertamina Lubricants berupaya terus berperan aktif dalam inovasi produk industri sesuai dengan perkembangan mesin dan teknologi serta mengedepankan layanan purna jual untuk konsumen meliputi oil monitoring, fasilitas laboratorium, dan pengecekan rutin serta in house training pelumas dan pelumasan," katanya pada Jumat (20 Januari 2017).
Produk-produk pelumas industri yang digunakan Bumitama Gunajaya Agro mencakup lebih dari delapan produk unggulan Pertamina yakni Meditran S, Meditran SX, Rored HDA, Masri RG, Turbolube, Turalik, Gemuk Pertamina, dan Pertamina FG-HO (Foodgrade).
Pertamina FG-HO merupakan pelumas khusus untuk pengolahan industri pangan di Indonesia dan satu-satunya pelumas yang bersertifikasi halal di Indonesia.
Pertamina Lubricants dikenal sebagai perusahaan penyedia pelumas industri terbesar di Indonesia dengan kualitas berkelas dunia yang didukung dengan pelayanan purnajual yang lengkap, meliputi layanan teknis, stock management, in-house training pelumasan untuk mesin industri di ILMA (Intergrated Lubricant Management Academy).
Selain itu, Oil Monitoring System di Oil Clinic, Industrial Problem Solving, Lube Recomendation Charts, dan engineer khusus yang dapat terjun langsung dalam pengecekan oli secara berkala.
