TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara H.A.S Hanandjoedin, Tanjungpandan, Kepulauan Bangka Belitung, sudah menjadi bandara internasional. Status bandara internasional diperlukan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Bangka Belitung.
"Kami tahu potensi wisata di sana dan kami ingin mengajak turis untuk ke sana (Bangka Belitung)," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Januari 2017.
Baca : Menhub Puji Bandara Banyuwangi Jadi Ikon Pariwisata
Budi mengaku tak mengetahui persis waktu penetaban Hanandjoedin menjadi bandara internasional.
Bandara tersebut melayani penerbangan internasional. Bahkan, kata Budi, Bandara Hanandjoedin telah dilengkapi fasilitas pemeriksaan Bea Cukai, Imgrasi dan Karantina (Custom Imigration Quarantine). Dia meminta ke maskapai-maskapai penerbangan untuk mempromosikan wisata di Bangka Belitung ke beberapa negara.
Baca : Menteri Budi Lantik 168 Pejabat di Lingkungan Kemenhub
Setelah Hanandjoedin, Budi menyatakan berencana membuka Bandara Internasional di Labuan Bajo. Saat ini di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur sudah memiliki Bandara Komodo. Budi mengatakan tidak menutup kemungkinan Bandara Komodo statusnya ditingkatkan menjadi Bandara Internasional.
Budi mengatakan, sektor pariwisata Labuan Bajo sangat potensial untuk dikembangkan. Mengingat lokasinya dekat dengan Australia. Meski status bandara internasional bermanfaat dari segi pariwisata, namun juga mempunyai resiko dalam hal keamanan. "Kami harus mengkaji dengan baik hal ini," ujar Budi.
DIKO OKTARA