TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo menuturkan pihaknya akan berfokus mencermati kebijakan fiskal, keuangan, dan perdagangan Amerika Serikat (AS), menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 malam nanti, Jumat, 20 Januari 2017.
"Kami akan terus mengikuti mulai dari menteri-menteri yang dipilih, kebijakan fiskalnya seperti apa, apakah betul akan ada ekspansi besar seperti penurunan pajak dan sumber pembiayaan besar," ujar Agus, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.
Agus berujar, BI juga menanti kebijakan kerja sama pemerintahan Trump dengan Bank Sentral AS (The Fed). BI pun turut menjaga agar nilai tukar rupiah tak banyak terpengaruh. "Kalau dilihat perdagangan negara lain banyak yang dituduh manipulasi currency agar kompetitif dan mengancam AS."
Kurs rupiah sendiri hingga akhir tahun lalu tercatat mengalami penguatan hingga 2,3 persen (ytd). Menurut Agus, sentimen-sentimen global itu termasuk dalam hal yang harus diwaspadai, meskipun kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dan baik.
"Kami akan lihat perkembangan negara-negara mitra dagang utama, BI akan terus menjaga agar nilai tukar kita selalu kompetitif," ucapnya.
Dari sisi perdagangan, Trump diprediksi akan mengambil kebijakan yang lebih proteksionis. Hal ini kata Agus juga akan cukup berdampak pada Indonesia, mengingat nilai ekspor ke AS saat ini mencapai US$15 miliar. "Kita harus siap buka pasar baru atau mempersiapkan diri dengan kebijakan yang diambil AS."
GHOIDA RAHMAH