TEMPO.CO, Jakarta – Mengawali perdagangan pada akhir pekan hari ini, Jumat, 20 Januari 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,37 poin atau 0,15 persen ke level 5.290,56 dibanding dalam penutupan Kamis, di level 5.298,94.
Pada pukul 09.11, IHSG kembali melanjutkan pelemahan. Berdasarkan data di RTI Bussiness, IHSG masih terkoreksi 0,33 persen atau 17,27 poin ke level 5.281,67.
Sebanyak 76 saham menguat, 95 saham melemah, 103 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. Transaksi melibatkan volume saham 1,65 miliar, yang diperdagangkan 27,040 kali dengan nilai transaksi Rp 379,65 miliar.
Baca: Ketegangan Global Meningkat, IHSG Ditutup di Zona Merah
Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sebanyak lima saham menguat, dipimpin oleh sektor konsumer naik 0,5 persen, manufaktur 0,3 persen, dan pertambangan 0,2 persen. Sedangkan lima sektor lainnya melemah dengan koreksi terbanyak dari sektor properti -0,6 persen serta sektor keuangan dan infrastruktur kompak melemah -0,3 persen.
Analis saham dari MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengatakan sentimen dalam negeri akan tertuju pada pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang akan digelar hari ini waktu setempat. Menjelang pelantikan Trump, indeks DJIA kembali turun 72,32 poin atau 0,37 persen.
Selain itu, pergerakan indeks akan dipengaruhi oleh beberapa harga komoditas yang menurun, antara lain harga sektor tambang nikel mengalami koreksi hingga 2,46 persen di US$ 9.925, harga tin terkoreksi 1,66 persen ke US$ 20.750, harga minyak sawit atau CPO 0,60 persen, dan batu bara 0,48 persen.
Dari dalam negeri, setelah IHSG pada Kamis ditutup flat, asing kembali mencatatkan aksi beli atau net buy Rp 181,64 miliar. “Kombinasi ini menjadikan IHSG diperkirakan akan rawan dilanda aksi ambil untung atau profit taking di hari Jumat,” ujar Edwin Sebayang melalui pesan tertulis, Jumat, 20 Januari 2017.
Analis saham dari First Asia Capital, David Sutyanto, menambahkan, IHSG akan bergerak bervariasi, tapi cenderung terkoreksi, menyusul minimnya insentif di pasar. Dari kawasan Asia, pasar saham akan digerakkan oleh data ekonomi Cina, seperti pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir 2016 yang diperkirakan tumbuh 6,7 persen dibanding pada periode yang sama pada 2015 (yoy). “IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5270 hingga resistan di 5310 cenderung koreksi,” kata David Sutyanto.
Di Asia, indeks bergerak bervariasi. Indeks NIkkei dibuka melemah 0,04 persen ke level 19.064, indeks Hangseng terkoreksi 0,70 persen ke level 22.888,75. Adapun indeks Shanghai Cina menguat 0,25 persen ke level 3.109,01, dan Indeks Strait Times Singapura menguat 0,04 persen ke level 3.009,42.
DESTRIANITA