TEMPO.CO, Jakarta - General Motors Co akhirnya menemukan strategi khusus untuk menembus pasar otomotif di India setelah melakukan review selama 18 bulan. Sebelumnya, General Motors sempat tertatih untuk mengembangkan investasinya di India, senilai US$1 miliar.
Strategi ekspansi ke India pertama kali diumumkan pada Juli 2015. Termasuk di dalamnya menjual satu dari dua pabrik mereka di India ke partner investor asal Cina. General Motors pun mengubah basis kendaraan yang dijualnya untuk menyediakan produk-produk otomotif yang dinilai cocok dengan pasar lokal India.
Baca: Penjualan General Motors di Cina Melonjak 11,2 Persen
Selanjutnya, General Motors ingin menjadikan India sebagai hub ekspor untuk pasar Asia. Hingga kini, General Motors masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan pergerakan ekspansinya, guna menghindari potensi kerugian bisnis yang lebih besar di India. Penjualan di India telah menurun dalam lima tahun terakhir hingga 28.949 unit. Dengan demikian, market share General Motors di India pun kini dilaporkan berada di bawah 1 persen.
“Pasar India sangat sulit. Karena masih terus bertumbuh dan memiliki potensi besar di masa depan, kami membutuhkan strategi yang tepat,” ujar perwakilan General Motors, seperti dilansir dari Channel NewsAsia, Kamis, 19 Januari 2017.
Pasar otomotif India saat ini didominasi oleh pabrikan asal Jepang, Suzuki Motor dan pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor, bersama partner-partner lokalnya. General Motors pada 2015 menargetkan bisa menggandakan market share di India pada 2020.
Namun market share General Motors justru jatuh hingga 0,93 persen pada akhir tahun lalu, dari sebelumnya 1,18 persen di akhir 2015. Sementara itu, pasar otomotif India terus berkembang hingga mencapai 7 persen atau sekitar 3 juta kendaraan pada akhir 2016.
GHOIDA RAHMAH