TEMPO.CO, Subang - Pemerintah pusat dikabarkan telah mengalokasikan dana buat biaya pembebasan lahan ajang pembangunan megaproyek pelabuhan internasional Patimban, di pesisir Pantai Utara (Pantura) Pusakanagara, Subang, Jawa Barat.
"Saya dapat informasi dana pembebasan lahan pelabuhan Patimban yang disiapkan pemerintah pusat sebesar Rp 500 miliaran," kata Plt.Bupati Subang, Imas Aryumningsih, kepada Tempo, Senin, 16 Januari 2017.
Imas mengungkapkan lahan ajang pembangunan megaproyek pelabuhan Patimban itu seluas 300-an hektare untuk di lokasi daratan dan 300 hektare lainnya berada di bibir pantai menjorok ke laut.
Dia memastikan ketersediaan lahan tersebut sudah tak ada masalah. Tetapi, soal lokasi tepatnya di mana, Imas mengaku belum bisa memastikannya. "Itu masih dirahasiakan. Kepastiannya nanti kalau sudah konsultan aprasial turun ke lapangan," ujar Imas.
Baca: Jabar Percepat Persiapan Pelabuhan Patimban
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Pengembangan dan Penelitian Daerah Kabupaten Subang, Sumasna, mengatakan, saat ini, hasil revisi RTRW nasional yang dipercepat sudah dengan gamblang menyebutkan pengalihan pelabuhan Cilamaya ke Patimban.
Ada pun revisi RTRW Kabupaten Subang juga sudah selesai tetapi masih dibahasnya bersama Dewan terutama menyangkut soal pemanfaatan implikasi ruang industri termasuk rencana pembangunan double track rel kereta api dan interconection tol pelabuhan dengan ruas tol Cipali yang disebabkan kehadiran pelabuhan Patimban ini.
"Insya Allah, dalam satu dua minggu ini, RTRW yang konfrehensif tentang pelabuhan Patimban sudah tuntas dibahas di Dewan dan segera disahkan," kata Sumasna.
Baca: Proyek Lelang Patimban Digelar Pertengahan 2017
Pelabuhan internasional Patimban, yang akan menjadi penyangga pelabuhan internasional Tanjung Priok, bakal mulai dibangun medio 2017. Pelabuhan ini diharapkan mulai beroperasi pada medio 2019.
Pelabuhan yang akan dibangun dengan dana sebesar Rp 40 triliun itu akan memiliki luas terminal kontainer 1.320 meter persegi dengan kapasitas penuh 2,74 juta TEUs dan memiliki terminal pengiriman kendaraan untuk sekspor seluas 242.500 meter persegi dengan daya tampung 242.500 kendaraan.
Ada pun pembiayaan pembangunan mega proyek pelabuhan internasional Patimban akan melibatkan pemerintah Indonesia dengan Jepang dengan komposisi pembiayaan 51 persen oleh Indonesia.
NANANG SUTISNA