TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan tiga sektor usaha dalam pengembangan ekonomi daerah. Tiga sektor itu adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ketiga sektor tersebut memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja paling besar.
“Jadi jika berbicara bagaimana strategi pengembangan sektoral di daerah, yang tiga ini harus dipegang dulu," ujar Bambang di Jakarta, Ahad, 15 Januari 2017.
Menurut Bambang, setelah mengembangkan ketiga sektor tersebut, baru sektor-sektor lain yang menjadi prioritas daerah masing-masing dapat dikembangkan. Kecuali bagi daerah yang memang tidak punya lahan pertanian ataupun industrinya belum berkembang.
Baca : BI Prediksi Neraca Perdagangan Desember 2016 Surplus
Dari sisi kewilayahan, Bambang menuturkan pertumbuhan wilayah daerah yang banyak bergantung kepada sumber daya alam saat ini masih mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti Sumatera dan Kalimantan. “Keduanya sudah ada perbaikan, namun masih belum sesuai dengan potensi yang seharusnya,” katanya.
Bambang mengatakan untuk wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara berhasil tumbuh tinggi meski sempat ada perlambatan di triwulan kedua tahun lalu. Sedangkan di Jawa pertumbuhannya relatif stabil. Sedangkan untuk Maluku dan Papua dinilai agak fluktufatif karena sangat tergantung terhadap ekspor hasil tambang.
“Sulawesi harus menjaga pertumbuhannya tetap tinggi, karena potensinya sudah kelihatan, salah satunya pertanian, perkebunan dan perikanan. Nusa Tenggara di sektor jasa dan pariwisata, Jawa di manufaktur, jasa dan perdagangan. Sumatera dan Kalimantan memang terdampak oleh jatuhnya harga komoditas khususnya batubara dan minyak sawit mentah (CPO)," ungkap Bambang.
Baca : Menteri Eko: Dana Desa Naik Menjadi Rp 120 Triliun pada 2018
Bambang menambahkan, secara umum stabilitas ekonomi terjaga baik. Tahun ini dan tahun depan kemungkinan inflasi bisa di bawah empat persen lagi, namun akan menjadi tugas berat menjaganya. “Menjaga inflasi merupakan upaya semua pihak, baik di pusat maupun di daerah. Untuk di daerah, pemerintah harus bisa memetakan daerah mana saja yang menciptakan inflasi paling tinggi, agar segera mendapatkan penanganan khusus,” katanya.
ANTARA