TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Jumat, 13 Januari 2017. Dalam kunjungannya itu, Luhut mengecek pembangunan tahap pertama terminal multipurpose yang saja selesai.
Terminal tersebut memiliki fasilitas jembatan (trestle) sepanjang 2,7 kilometer. Selain itu, di terminal tersebut juga tersedia kontainer yard dengan kapasitas 500 ribu TEUs dan dermaga sepanjang 500 meter. Luhut mengapresiasi Pelindo I sebagai pengembang pembangunan terminal di Pelabuhan Kuala Tanjung.
Baca: Harga Cabai Rawit Tembus Seperempat Juta Rupiah
Luhut mengatakan kepada direktur utama yang baru, Pelindo I bisa bekerja lebih efisien. Terminal ini berperan penting terkait dengan rencana Pelindo I membangun pembangkit listrik di area pelabuhan tersebut.
“(Kalau bisa) nanti PT Inalum bantu membangun listriknya, kita naikkan saja sendiri (kapasitas pembangkit listrik), sehingga tidak terlalu bergantung pada PLN. Cost- nya juga bisa lebih murah dengan sharing investasi," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 13 Januari 2017.
Adapun tahap kedua pembangunan pelabuhan direncanakan selesai pada 2018. Pembangunan ini meliputi pengembangan kawasan industri seluas 3.000 hektare. Kemudian pada tahap ketiga untuk pembangunan terminal hub peti kemas internasional dijadwalkan selesai pada 2019. Sedangkan tahap keempat, yakni pembuatan kawasan industri terintegrasi kota pelabuhan (city port), dijadwalkan selesai pada 2023.
Baca: Pinjaman Bank Dunia Cair April, Proyek 3 Destinasi Dimulai
Menurut Luhut, jika pembangunan rampung, kapasitas Kuala Tanjung akan mencapai 7,5 juta TEUs. Pelabuhan diharapkan dapat diselesaikan pada semester kedua tahun ini
“Kalau terintegrasi dengan Inalum dan industri palm oil yang ada di sini, (kawasan ini) akan menjadi satu pusat perekonomian yang lebih besar dan ekonomi akan lebih efisien," tutur Luhut.
LARISSA HUDA