TEMPO.CO, Jakarta - PT Maybank Kim Eng Securities (MKES) merekomendasikan daftar lima saham yang dinilai paling prospektif dan dapat dipilih para nasabah dalam rangka investasi jangka panjang. Rekomendasi ini merupakan bagian program equity saving plan yang diluncurkan oleh Maybank Kim Eng Securities dalam rangka mendukung kampanye PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengkampanyekan program Yuk Nabung Saham.
Baca: BEI: Suspensi Saham Sepanjang 2016 Melonjak 71 Persen
"Kami mengerti bahwa banyak orang yang menganggap bahwa investasi pasar modal memiliki risiko tinggi dan mahal. Namun kami ingin mereka tahu juga bahwa terdapat pilihan saham pasar modal yang memiliki risiko kecil," kata Regional Head of Retail Management Maybank Kim Eng Securities, Channel CK Lim, di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Januari 2017.
Baca: Kejar Target, BEI Dorong Perbanyak Investor Aktif
Daftar lima saham yang dapat dipilih oleh para nasabah ditabung menggunakan online trading, tanpa harus membayar biaya tambahan untuk manajer investasi. Lima saham yang masuk ke dalam pilihan Maybank antara lain PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).
Baca: Maybank Jual 68 Persen Saham WOM Finance kepada Reliance
"Saham-saham ini merupakan saham yang telah disiapkan berdasarkan rekam jejak fundamental yang kuat dan performa yang konsisten, dianalisis oleh para ahli dari tim riset kami," ujar CK Lim.
Untuk saham Astra, rekomendasi ini muncul karena riset Maybank masih melihat ada pertumbuhan positif dari produsen mobil Toyota itu kedepannya, berdasarkan penjualan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Adapun pemilihan saham BRI, didasarkan dari kondisi fundamental bank pelat merah itu yang cukup baik dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, sehingga mampu memberikan imbal hasil yang tinggi untuk investasi jangka panjang. Untuk Jasa Marga, direkomendasikan karena memiliki utilitas dari jalan tol yang mereka kelola.
Sedangkan untuk Indofood, Maybank melihat perusahaan di sektor konsumer itu memiliki jumlah konsumen yang banyak dan produknya yang terdiversifikasi masih diminati konsumen dari waktu ke waktu. "Kalau TLKM, anda tahu, jaringan seluler terkadang lambat, jadi saya rasa berinvestasi di bidang infrastruktur yakni telekomunikasi bisa dipertimbangkan," ucapnya.
Tim riset Maybank memilih lima rekomendasi itu berdasarkan pengamatan mereka atas kondisi fundamental saham yang terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang. "Tapi perlu diingat karena kami tidak pernah mengetahui bagaimana kondisi market, dan sentimen yang mempengaruhinya," kata CK Lim.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, Kampanye Yuk Nabung Saham dari BEI yang didukung oleh Maybank memberikan para investor sebuah solusi dalam menabung pendapatan mereka secara disiplin. “Ini merupakan cara berinvestasi di pasar modal yang relatif mudah dan nyaman, terlepas dari faktor umur, pendapatan, ataupun pengalaman,” ujar Nicky.
DESTRIANITA