TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara akan lebih fokus terhadap ekspansi operasional kereta angkutan barang untuk mendongkrak pendapatan sepanjang tahun ini. Selain menambah pelanggan baru, KAI Sumatera Utara juga akan mengintensifkan kerja sama dengan pelanggan lama.
Manajer Humas KAI Divre I Sumatera Utara Joni Martinus menyebutkan, saat ini, kontribusi pendapatan kereta angkutan barang berasal dari pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) dan crude palm oil (CPO).
“Setelah kami melakukan evaluasi terhadap kinerja pada tahun lalu, memang yang paling memungkinkan untuk menambah pendapatan, ya, melalui barang. Sebelumnya, kami sudah melakukan kerja sama pengangkutan peti kemas dengan Unilever di KEK Sei Mangkei, dan tembakau dengan PT Sumatera Trading Tobacco Company,” ujar Joni, Rabu, 11 Januari 2017.
Lebih lanjut, pada bulan ini pula, KAI Sumatera Utara berencana meresmikan tambahan kerja sama angkutan barang untuk CPO PT Musim Mas. Rutenya Rantau Parapat ke Pelabuhan Belawan. Saat ini masih dalam tahap negosiasi harga. Untuk mendukung ekspansi tersebut, KAI Sumatera Utara juga telah meminta tambahan lokomotif seri CC201.
“Lokomotif akan datang ke Sumatera Utara pada 7 Februari 2017. Bisa untuk barang dan penumpang. Namun, kalau kami terus menambah kerja sama, tentu perlu tambahan armada,” ucap Joni.
Dia merinci, realisasi pendapatan dari kereta angkutan barang untuk BBM sepanjang tahun lalu yang melampaui target, yakni 120 persen. Sementara untuk angkutan CPO 93 persen, lateks 34 persen, dan barang hantaran parsel (BHP) 94 persen. Adapun target kontribusi pendapatan dari kereta barang Rp 90,23 miliar.
Untuk kereta barang pengangkut CPO, KAI melayani PTPN III, PTPN IV, SMART, dan WAP. Untuk lateks, yakni Bakrie SP.
Selain mengandalkan kereta barang, KAI Sumatera Utara akan meningkatkan pelayanan kereta penumpang. Joni menyebutkan telah mengusulkan penambahan empat gerbong kereta ekonomi untuk tahun ini.
“Kami berkaca dari peningkatan penumpang pada periode libur Natal dan tahun baru. Paling banyak diminati kereta ekonomi. Saat ini, kami punya kereta ekonomi 22 gerbong, eksekutif tujuh gerbong, dan bisnis 23 gerbong. Pendapatan dari kereta penumpang pada tahun lalu realisasinya, yakni untuk kelas eksekutif 108 persen, bisnis 101 persen, dan ekonomi 88 persen,” tuturnya.
Berdasarkan data KAI Sumatera Utara, pada periode Natal dan tahun baru, yakni 23 Desember 2016 hingga 8 Januari 2017, kenaikan jumlah penumpang mencapai 32 persen atau 223.685 orang dari periode yang sama pada 2015 sebanyak 170.011 orang.
“Kami juga akan merenovasi beberapa stasiun. Untuk penambahan fasilitas, kami meminta masukan dari penumpang, misalnya untuk ruang ibu menyusui,” kata Joni.