TEMPO.CO, Makassar - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal melakukan inspeksi mendadak di Pasar Pabaeng-baeng, Rabu, 11 Januari 2017. Hal itu untuk memantau langsung harga cabai dan bahan pokok lain. "Kami ingin tahu kenaikan cabai ini karena apa? Tapi kami pastikan tidak ada penimbunan," ucap Syamsu di Pasar Pabaeng-baeng, Rabu, 11 Januari 2017.
Deng Ical—sapaan akrab Syamsu—mengatakan pasokan cabai memang minim, sehingga harganya naik sampai Rp 75 ribu per kilogram. Dalam pemantauannya, Deng Ical juga menyempatkan diri berbincang-bincang dengan para pedagang, menanyakan penyebab kenaikan harga cabai.
Baca : Harga Cabai Menggila, Tapin Kembangkan Cabai Terpedas
Selain memantau harga cabai, Deng Ical melakukan pengecekan terhadap komoditas pangan lain, seperti daging ayam, cabai, dan beras. Menurut dia, saat ini, semua harga pangan masih tergolong stabil, karena kenaikannya tidak terlalu signifikan.
Salah seorang pedagang Anita, 31 tahun, menuturkan kenaikan harga cabai ini tidak menentu. Sebab, pada Selasa, 10 Januari lalu, harganya Rp 55 ribu per kg. "Sekarang naik lagi menjadi Rp 75 ribu per kg," ujarnya.
Baca : Pasokan Cabai NTB Dikirim Melalui Pesawat
Pedagang daging ayam, Daeng Nai, 41 tahun, mengatakan harga daging saat ini juga mengalami peningkatan, tapi tak signifikan. "Kenaikan terjadi seusai tahun baru 2017, dari Rp 20 ribu menjadi Rp 23 ribu per kg," ucapnya.
Sedangkan pedagang beras Rapi, 35 tahun, menuturkan harga beras jenis santana juga mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per kg. “Sebelumnya hanya seharga Rp 7.000 per kg, kemudian naik menjadi Rp 7.500 per kg."
DIDIT HARIYADI (MAKASSAR)