Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Cabai Menggila, Tapin Kembangkan Cabai Terpedas

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Meroketnya harga cabai rawit karena sedikitnya panen dan serangan penyakit patek. TEMPO/Prima Mulia
Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Meroketnya harga cabai rawit karena sedikitnya panen dan serangan penyakit patek. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengembangkan cabai rawit yang memiliki rasa 17 kali lipat lebih pedas daripada cabai rawit biasa, bahkan pemerintah setempat dan masyarakat meyakini cabai rawit tersebut merupakan cabai terpedas di Indonesia.

Bupati Tapin Arifin Arpan pada penanaman pohon di Ekowisata Bekantan di daerah pertambangan Antang Gunung Meratus Rantau, Selasa, mengatakan bahwa cabai rawit dengan cita rasa sangat pedas tersebut hanya tumbuh di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, sehingga cabai tersebut diberi nama "Cabai Hiyung".

"Saat cabai tersebut kita tanam di tempat lain, rasanya menjadi kurang pedas, bahkan cenderung tidak pedas, ini sangat aneh," katanya.

Begitu ditanam di Desa Hiyung, rasa pedasnya menjadi berkali lipat daripada cabai biasa sehingga cabai Hiyung tersebut menjadi andalan komoditas Kabupaten Tapin. Bahkan, kini cabai tersebut diburu oleh pedagang, baik dari daerah maupun luar daerah.

Kini, petani cabai Hiyung sedang menikmati hasil yang lumayan karena harga cabai di tingkat petani mencapai Rp110 ribu per kilogram terjadi kenaikan tiga kali lipat daripada biasanya.

Berdasarkan penelitian dari, cabai yang dikembangkan oleh petani Desa Hiyung tersebut memiliki tingkat kepedasan hingga 94.500 ppm atau setara dengan 17 kali lipat daripada cabai biasa.

Cabai Hiyung ini pertama kali ditanam oleh Subarjo (40), 23 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1993, dengan membawa bibit dari gunung sebanyak 200 bibit.

"Awalnya, kami bawa 200 bibit. Namun, karena belum adanya pengalaman, yang berhasil hanya 100 pohon," ujar Subarjo saat panen cabai Hiyung beberapa waktu lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Subarjo, selain rasanya yang pedas, cabai Hiyung juga memiliki keunggulan, yaitu daya penyimpanan yang tahan lama, yakni 10 hari pada suhu ruangan normal.

"Waktu pertama dahulu, harga cabai ini per liter Rp1.500,00. Kini, per kilogram sudah berkali lipat, bahkan saat ini Rp150 ribu," ucap Subarjo lagi.

Cabai Hiyung juga meningkatkan perekonomian warga Hiyung yang dahulunya sebagian besar berprofesi sebagai buruh pencari kayu galam, kini menjadi petani cabai.

Tercatat dari 420 kepala keluarga (KK) yang berada di Desa Hiyung, sebanyak 85 persen bekerja sebagai petani cabai. Rasa pedas yang dihasilkan cabai Hiyung diduga karena keasaman tanahnya.

Kini, Pemkab Tapin telah mengembangkan 200 hektare dari total potensi lahan pengembangan seluas 3.000 hektare untuk tanaman cabai Hiyung di daerah tersebut.

Pengembangan tersebut, kata dia, sesuai dengan terdaftarnya varietas tanaman lokal dari Kementrian Pertanian RI dengan nomor 09/PLV/2012 tangga 12 april 2012, Pemerintah kabupaten Tapin bertanggung jawab atas perkembangan dan pembudidayaannya sehingga tidak hilang.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

5 hari lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

9 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

12 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

17 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

17 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

21 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

23 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

29 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

29 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

35 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.