TEMPO.CO, Jakarta - Melanjutkan perdagangan pertengahan pekan ini, pada Rabu, 11 Januari 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. Analis dari First Asia Capital, mengatakan indeks berpeluang berbalik menguat (rebound) terbatas terutama dukungan dari penguatan saham-saham sektor tambang logam, perbankan, dan jasa konstruksi.
"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di level 5.290 hingga resisten di level 5.330 berpeluang rebound," kata David dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Januari 2017.
Baca : IHSG BEI Selasa Sore Ditutup Turun Tipis 6,44 Poin
Pada penutupan perdagangan Selasa 10 Januari 2017, IHSG kembali bergerak di zona negatif. IHSG tutup di level 5.309,92 atau terkoreksi tipis 6,44 poin (0,12 persen). Sementara level support bertahan di 5.300. Nilai transaksi di pasar reguler kemarin hanya Rp 3,9 triliun.
Koreksi IHSG terutama dipicu koreksi saham sektor tambang batubara, konsumsi, dan infrastruktur. Sedangkan saham sektoral yang berhasil rebound kemarin adalah saham perbankan, aneka industri, dan tambang logam.
Data indeks harga produsen (PPI) Desember 2016 di Cina yang naik 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) atau berada di atas perkiraan 4,6 persen (yoy), menjadi katalis positif terhadap kenaikan harga komoditas logam yang mengangkat kembali harga saham sektor tambang logam.
Baca : Investor Menanti Laporan Keuangan Akhir Tahun Emiten
Sedangkan koreksi harga minyak mentah sebelumnya di Amerika Serikat hingga 4 persen menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham sektor energi pada perdagangan kemarin.
Sementara Bursa Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif ditutup bervariasi. Pasar tengah menanti pidato Presien AS terpilih Donald J. Trump pada Rabu waktu setempat. Pasar berharap Trump bisa mengurangi pernyataan-pernyataan kontroversialnya terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan korporasi yang akan diambilnya nanti.
Indeks Dow Jones terkoreksi 0,2 persen di level 19.855. Indeks S&P ditutup stabil di level 2.268. Sedangkan indeks Nasdaq mencatatkan rekor tertinggi baru di level 5.551 atau naik 0,4 persen.
Harga minyak mentah tadi malam koreksi 2,3 persen di level US$ 50,77 per barel menyusul menguatnya kurs dolar AS. Adapun harga emas dan logam lainnya seperti nikel dan timah cenderung menguat menyusul data indeks PPI China yang naik Desember lalu hingga 5,5 persen (yoy).
DESTRIANITA