TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan pergerakan kurs rupiah hari ini diperkirakan masih akan positif. Namun penguatan rupiah dapat terganggu apabila pasar merespons negatif penilaian Bank Indonesia yang memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2016 tumbuh melambat.
“Kami perkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran level support Rp 13.400 dan resisten Rp 13.280 per dolar Amerika Serikat,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Januari 2017.
Menurut Reza, berdasarkan perkiraan pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) pada triwulan IV 2016 diperkirakan sebesar 9,5 persen secara tahunan (YoY). Adapun pergerakan kurs dolar AS masih labil jelang pidato Donald J. Trump sehingga dapat juga berpeluang berbalik menguat. Dia menyarankan agar para investor tetap mencermati berbagai sentimen yang berpotensi menghambat kenaikan lanjutan dari dolar AS.
Baca juga : Tiga Hal Ini Diprediksi Sumbang Inflasi Januari 2017
Dengan begitu, kata Reza, rupiah masih memiliki peluang kembali melemah hari ini terutama dengan adanya imbas pelemahan sejumlah harga komoditas. Meski begitu, jikapun terjadi pelemahan maka dapat lebih terbatas di mana sentimen soal kenaikan nilai cadangan devisa nasional dapat menahan sentimen-sentimen negatif tersebut.
Reza mengatakan pada perdagangan Selasa kemarin, 10 Januari 2017, rupiah mampu mengalami kenaikan dengan memanfaatkan penguatan yen terhadap laju dolar AS. Pelemahan pada dolar AS seiring sikap wait and see pelaku pasar jelang pidato pertama Trump sebelum dilantik.
Investor cemas bahwa Trump dapat mengguncang pasar dengan arahan kebijakan pemerintahnya yang agresif. Terutama kebijakan soal perdagangan dan hubungan dengan Cina dan Amerika Latin. Sebelumnya dolar AS terapresiasi seiring sikap investor yang bertaruh pada program yang dijanjikannya melalui ekspansi fiskal yang akan meningkatkan inflasi dan pertumbuhan hingga potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Rate).
Lihat : Rupiah Selasa Sore Menanjak Jadi Rp13.280
Selain itu, rupiah kemarin juga mendapat sentimen positif dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjelaskan pengelolaan anggaran pendapatan belanja negara oleh pemerintah yang lebih akuntabel. Sebab saat ini kondisi lebih transparan dan defisit anggaran harus dijaga agar tidak melebihi target yang diperkenankan dalam Undang-Undang yaitu 3 persen terhadap produk domestik bruto.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore kemarin bergerak menguat sebesar 80 poin menjadi Rp 13.280, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.360 per dolar AS.
ABDUL MALIK