TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai berbujet murah, AirAsia Indonesia, akan membuka rute penerbangan internasional baru, yakni dari Kuala Lumpur menuju Yogyakarta, Lombok, dan Pekanbaru mulai 26 Januari 2017. Nantinya, ketiga rute internasional itu akan dilayani masing-masing tujuh kali per pekan dengan menggunakan pesawat tipe A320. Adapun Malaysia AirAsia telah lebih dulu melayani ketiga rute internasional itu.
Alhasil, frekuensi terbang AirAsia Group pada rute Kuala Lumpur-Yogyakarta dan Kuala Lumpur-Lombok masing-masing menjadi 21 kali per pekan dan Kuala Lumpur-Pekanbaru menjadi 17 kali per pekan.
Direktur Niaga AirAsia Indonesia Iwan Kamaruddin mengatakan ketiga rute yang dilayani Malaysia AirAsia selama ini telah mencatatkan kinerja yang cukup baik dengan rata-rata tingkat keterisian penumpang 90 persen.
“Kami berharap penambahan frekuensi ketiga rute ini dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan asing melalui hub kami di Kuala Lumpur dan semakin meningkatkan kontribusi kami terhadap pariwisata Indonesia,” kata Iwan di Jakarta, Senin, 9 Januari 2017.
Iwan optimistis jumlah turis menuju Yogyakarta, Lombok, dan Pekanbaru akan tumbuh 30 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Sayangnya, dia tidak menyebutkan secara detail realisasi tahun lalu.
Rencananya, AirAsia Indonesia menawarkan harga promo untuk ketiga rute itu, yakni rute Kuala Lumpur-Yogyakarta dengan harga tiket Rp 529 ribu, rute Kuala Lumpur-Lombok Rp 699 ribu, dan rute Kuala Lumpur-Pekanbaru Rp 469 ribu.
“Kami harap pelanggan yang berdomisili di Yogyakarta, Lombok, dan Pekanbaru dapat memanfaatkan penawaran harga promo dari AirAsia Indonesia ini untuk mengunjungi Kuala Lumpur,” ujar Iwan.
Kuala Lumpur merupakan gerbang fly-thru yang menghubungkan pelanggan ke lebih dari 200 destinasi AirAsia Grup di Asia, Afrika, dan Australia. Kuala Lumpur juga diklaim sebagai kota multikultur yang kaya akan ragam wisata menarik. Penambahan frekuensi terbang ketiga rute itu merupakan salah satu dari rencana ekspansi AirAsia Indonesia pada 2017. AirAsia Indonesia bahkan berencana mendatangkan 2-3 pesawat baru untuk mendukung ekspansi maskapai.
Iwan mengklaim kondisi bisnis jasa angkutan udara Indonesia AirAsia sepanjang tahun lalu telah mencatatkan kinerja yang cukup positif. Hal itu terlihat dari rata-rata tingkat keterisian kursi pesawat yang mencapai 83 persen.