TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa realisasi impor daging sapi dari perizinan September-Oktober 2016 belum maksimal terealisasi. Dari 125.415 ton total izin impor daging sapi, baru 23.956 ton yang terealisasi hingga 31 Desember 2016.
"Yang masih belum terealisasi sebanyak 101.459 ton," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Senin 9 Januari 2017.
Ketut menjelaskan kalau realisasi di 2016 masih rendah, dengan alasan harga yang tidak bersaing dengan daging kerbau, maka perlu upaya mendorong importir segera merealisasikan di Januari-Februari 2017. Izin tersebut masih berlaku sampai Februari 2017 dan sisa izin tersebut akan berusaha direalisasikan pada Januari-Februari 2017. "Kalau asumsi realisasi di Januari-Februari sebanyak 40 persen, maka akan masuk 44 ribu ton."
Baca: Jokowi: Fluktuasi Harga Cabai Karena Pasokan Buruk
Selain perizinan yang diberikan pada September-Oktober 2016, perizinan impor yang dikeluarkan pada 24 Desember 2016 juga akan mulai masuk pada Januari ini. Ketut berasumsi impor daging sapi akan terealisasi pada Januari-Februari sebanyak 4.200 ton atau 20 persen dari total izin yang berjumlah 21.344 ton.
"Jika asumsi-asumsi di atas bisa terlaksana maka total jumlah daging sapi impor yang masuk, pada periode Januari-Februari 2017 adalah sebesar 48.200 ton," uiap Ketut.
Ketut mengungkapkan perlu ada pertemuan dengan importir daging, agar realisasi pada Januari-Februari 2017 bisa sesuai target. "Meminta kesanggupan mereka merealisasikan pada Januari-Februari, sehingga kami mendapatkan angka yang pasti," ujar Ketut.
DIKO OKTARA