TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menargetkan produksi alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk tahun ini mencapai seribu unit. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai target tersebut perlu dikejar untuk mendorong modernisasi sektor pertanian di Indonesia.
Baca : 72 Ribu Hektare Lahan Sawit Sudah Alih Fungsi Jadi Persawahan
"Kita ingin semua alat dan mesin pertanian diproduksi di dalam negeri. Anggaran tahun ini sudah kita siapkan hingga Rp 2 triliun," ujarnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2017.
Amran akan mencoba memproduksi alsintan secara bertahap, mulai 20 unit, 100 unit, hingga 1.000 unit. Dia menuturkan produksi alsintan akan dilakukan secara sinergis antara para ahli dari Perhimpunan Teknik Pertanian (Perpeta) dan universitas di dalam negeri dengan asosiasi alat serta mesin pertanian.
Baca: Menteri Pertanian: Pendapatan Petani Jagung Setara Menteri
Produksi alsintan melibatkan badan usaha. Salah satunya dengan penandatangan nota kesepahaman antara Badan Litbang Kementerian Pertanian dan PT Birawa Megah Wiratama.
Baca: Mentan Targetkan Cetak 75 Ribu Hektare Sawah Baru di Kalimantan
"Nantinya, para ahli yang mempunyai teknologi alsintan untuk diproduksi akan dapat royalti sampai 2,5 persen dari harga jual. Kalau terjual Rp 1 miliar saja, kan lumayan," tuturnya.
Amran berjanji akan memfasilitasi pendanaan bagi para ahli dan peneliti yang serius melakukan inovasi sekaligus produksi alat dan mesin pertanian. Kementerian mengklaim, selama sepuluh tahun terakhir, telah terjadi pergeseran tenaga kerja pertanian ke non-pertanian lebih dari 5 persen. Pergeseran ini menyebabkan jumlah petani di Indonesia pada 2015 hanya tersisa 27 juta. Jadi mekanisasi pertanian perlu ditingkatkan untuk meningkatkan produksi.
FAJAR PEBRIANTO | ALI HIDAYAT