TEMPO.CO, Malang - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kaum muda Indonesia harus didukung untuk bisa beradaptasi dengan kepesatan perkembangan teknologi informasi.
Mereka harus didorong untuk mau dan mampu menjadi pelaku bisnis-bisnis rintisan (start up). Karena itu, pemerintah segera menyiapkan infrastruktur pendukung kelahiran banyak pelaku start up. “Penyiapan infrastruktur dijabarkan dalam roadmap e-commerce,” ucap Darmin di Malang, Kamis, 5 Januari 2017.
Pernyataan Darmin disampaikan melalui orasi ilmiah berjudul Ekonomi Digital untuk Mendukung Kewirausahaan dalam perayaan Dies Natalis Universitas Brawijaya Ke-54 di Gedung Samantha Krida.
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Ambisi itu didukung potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital yang nyata terlihat pada perkembangan teknologi sepanjang 2016.
Potensi infrastruktur teknologi informasi Indonesia sudah mencakup 90 persen dari total populasi dengan lebih dari 126 persen tingkat penetrasi mobile phone dan pengguna telepon seluler sudah mencapai 52 persen dari total populasi di Indonesia.
Terkait dengan rencana ambisius itu, Darmin memastikan kesungguhan pemerintah mendorong peningkatan kewirausahaan dengan melahirkan seribu pelaku start up berbasis ekonomi digital agar dunia usaha nasional bisa berdaya saing tinggi.
Dengan jumlah start up sebanyak itu, Indonesia akan mempunyai valuasi bisnis sebesar US$ 10 miliar. Hal itu juga memacu pertumbuhan e-commerce lebih dari 50 persen per tahun. “Transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai US$ 130 miliar pada 2020,” tutur Darmin.
ABDI PURMONO