Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petugas keamanan melakukan pemeriksaan aktivitas keluar masuk mobil tangki pengangkut minyak di depot Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), Plumpang, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Subekti
Petugas keamanan melakukan pemeriksaan aktivitas keluar masuk mobil tangki pengangkut minyak di depot Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), Plumpang, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Presiden Joko Widodo menginginkan ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai separuh dari total kebutuhan domestik bisa ditekan melalui berbagai upaya. Dalam pembukaan Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional ke-4 di Kantor Presiden, Jokowi mengingatkan kembali bahwa ketersediaan energi nasional adalah kunci dalam memberantas kemiskinan dan mengurangi ketimpangan.

Pada 2017, pemerintah ingin lebih fokus lagi bekerja dalam mempercepat pemerataan pembangunan, termasuk di dalamnya di sektor energi, sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia betul-betul bisa segera terwujud.

"Kita tidak boleh membiarkan rakyat kita di Papua, di perbatasan, daerah terpencil, dan daerah terdepan mengalami ketidakadilan karena harus menikmati BBM dengan harga yang berlipat dibanding Jawa dan Sumatera. Dan kita juga tidak boleh membiarkan rakyat kita di pelosok Nusantara tidak memperoleh listrik di malam hari," kata Jokowi, Kamis, 5 Januari 2017.

Jokowi mengatakan kebutuhan BBM sekitar 50 persen masih tergantung impor, sedangkan sisanya dari produksi kilang domestik. Jokowi menilai kondisi tersebut sangat berbahaya sekali ke depannya jika pemerintah tidak melakukan riset dan tidak melakukan terobosan dalam membangun ketahanan energi nasional.

"Utamanya karena kita sekarang memiliki produksi CPO yang tidak kecil. Kedua, kita memiliki biomasa yang tidak kecil. Ketiga, kita memiliki batu bara. Yang tentu saja turunannya ini, kalau ada sebuah riset yang baik, baik untuk CPO, biomasa, batu bara, dan mungkin bahan yang kita miliki sendiri ini betul-betul dilakukan riset besar-besaran yang akan memberikan terobosan sehingga kita tidak ketergantungan terus kepada yang namanya BBM," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mantan Wali Kota Solo ini menginginkan penemuan shalegas di Amerika bisa menjadi terobosan yang dilakukan. Selain itu, dengan hutan kelapa sawit yang mencapai 13 juta hingga 14 juta hektare, bisa memberikan peluang Indonesia tidak ada ketergantungan dengan negara lain.

"Jangka panjang kalkulasi dan perhitungan seperti itu harus betul-betul kita hitung, kita kalkulasi, sehingga kita mempunyai sebuah plan jangka menengah, jangka panjang, sehingga ketakutan kita akan kekurangan BBM, kekurangan energi, betul-betul terdesain sejak awal. Ini yang sampai sekarang menurut saya betul-betul belum diseriusi secara baik," ujarnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.


Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Mobil tengki usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada Terminal Pengisian BBM Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, 24 Juni 2016. Pertamina memproyeksikan pemakaian Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran mengalami kenaikan. Tempo/Tony Hartawan
Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.


Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Sejumlah mobil tangki saat melakukan pengisian bahan bakar di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (30/12). TEMPO/Amston Probel
Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.


Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Ratusan pemudik bersepeda motor mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, 2 Juli 2016.  Pertamina memperkirakan konsumsi premium naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari, selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran. ANTARA/M Agung Rajasa
Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.


Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Ilustrasi BBM. TEMPO/Imam Sukamto
Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.


Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Sejumlah pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar jenis Premium dengan cara self service di salah satu SPBU di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp150 per liter, yaitu dari Rp7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.


Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

TEMPO/Prima Mulia
Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.


Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Sejumlah kendaraan bermotor melakukan pengisian BBM di kawasan Kuningan, Jakarta,(30/11). Mulai tanggal 1 Desember 2008 jam 00.00 pemerintah menurunkan harga premium bersubsidi dari Rp. 6.000,-/liter menjadi Rp. 5.500,-/liter. TEMPO/Arif Fadillah
Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.


Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (tengah) bersama Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kedua kanan) menekan tombol sirine secara simbolis didampingi Nahkoda Kapal Reymon Paparang (kanan) dalam acara pelepasan kapal VLGC Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.


Luncurkan Pertalite, Pertamina Dituduh Menyesatkan Publik  

21 April 2015

Spanduk pemberitahuan tidak menjual Premiumn di SPBU km 14 Tol Jakarta-Tangerang, Banten (6/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Luncurkan Pertalite, Pertamina Dituduh Menyesatkan Publik  

Peluncuran Pertalite tidak sejalan dengan keinginan tim Antimafia Migas yang dipimpin Faisal Basri.