TEMPO.CO, Jakarta - Analis senior dari Binaartha Securities Reza Priyambada memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan melanjutkan penguatan. Indeks akan bergerak pada kisaran support 5.326 dan resisten 5.352. "IHSG bisa naik reversal di tengah-tengah tren penurunan," kata Reza, seperti dikutip dari pesan tertulisnya, Kamis, 5 Januari 2016.
Indeks diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 5.326 dan resisten 5.352. "IHSG bisa naik reversal di tengah-tengah tren penurunan," kata Reza.
Oleh karena itu, menurut Reza, diperlukan konfirmasi lanjutan untuk memastikan perubahan positif ini tidak akan berbalik melemah, dan bahkan membuat tren baru. "Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, masih ada utang gap di 5.112-5.139. Karena itu waspadai dan perhatikan setiap sentimen yang bisa menurunkan IHSG di kisaran level tersebut.”
Pada perdagangan kemarin, Rabu, 4 Januari 2017, IHSG ditutup menguat 0,48 persen ke level 5.301,18, setelah bergerak pada kisaran 5.249,23-5.312,95. Pergerakan IHSG yang di awal perdagangan masih cenderung flat dan diselingi pelemahan. Namun secara perlahan mulai menunjukan adanya perbaikan seiring meningkatnya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya.
Transaksi kemarin melibatkan perdagangan 7,3 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,53 triliun. Meski demikian, asing kembali melakukan aksi jual bersih atau nett sell baik di pasar reguler, tunai atau negosiasi Rp 334,52 miliar.
Dari sepuluh indeks sektoral di bursa efek, empat sektor melemah, dengan sektor paling tertekan aneka industri yang melemah -2,5 persen, disusul sektor pertambangan -1,2 persen. Sedangkan sektor properti dan konsumer kompak menguat 1,9 persen.
Saham-saham yang melemah sebelumnya seperti INTP, UNTR, HMSP, LPPF, dan beberapa saham big caps lainnya, kembali diborong pelaku pasar sehingga menopang penguatan IHSG.
Meski demikian, perlu diwaspadai adanya aksi ambil untung atau profit taking dengan memanfaatkan penguatan sebelumnya. "IHSG masih dalam tren pelemahan yang bisa berlanjut akibat profit taking," ucap Reza.
Reza menambahkan, pada perdagangan besok, IHSG akan digerakkan oleh sentimen antara lain mulai menguatnya laju Rupiah dan progress tax amnesty. Adapun realisasi uang tebusan program amnesti pajak berdasarkan penerimaan surat setoran pajak (SSP) hingga 2 Januari 2017 mencapai Rp 107 triliun atau sekitar 64,8 persen dari target Rp 165 triliun.
Dari luar negeri, sentimen akan digerakkan imbas penguatan sejumlah bursa saham Asia yang mampu menghalau sentimen negatif dari masih adanya aksi jual asing dan mulai adanya pembalikan arah melemah saham-saham tambang yang sebelumnya menjadi pemimpin penguatan indeks sektoral.
DESTRIANITA