TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan telah merevitalisasi sebanyak 878 pasar sepanjang 2016. Sebanyak 168 pasar direvitalisasi menggunakan dana tugas pembantuan dan sebanyak 710 pasar direvitalisasi menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Pasar rakyat menjadi konsentrasi kita. Dari data yang ada, peningkatan perbaikan pasar memberikan dampak terhadap transaksi atas penjualan atau perdagangan yang terjadi di pasar itu sendiri," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantornya, Rabu, 4 Januari 2017.
Pada 2017, Kementerian Perdagangan menargetkan membangun dan merevitalisasi seribu pasar rakyat. Sebanyak 272 pasar akan menggunakan dana tugas pembantuan. Sementara itu, sisanya, akan menggunakan DAK yang sudah dialokasikan ke daerah kabupaten dan kota.
Baca: Realisasi 60 Persen, Sri Mulyani Tagih Komitmen Repatriasi
Hingga 2019 mendatang, menurut Enggar, pemerintah menargetkan pembangunan dan revitalisasi 5 ribu pasar rakyat. Namun, Enggar menekankan pentingnya peningkatan kualitas pasar. Pada 2016, Kementerian Perdagangan sudah mempersiapkan desain serta spesifikasi bangunan yang akan dijadikan standar.
Enggar menambahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kementeriannya untuk menginventarisasi daerah-daerah mana saja yang perlu dibangun pasar rakyat. "Kami serahkan kepada daerah dan daerah bisa tender segera. Kami juga lengkapi dengan SOP, bagaimana mengelola pasar dengan baik."
Baca: Naiknya Tarif Listrik 900 VA Bakal Kerek Inflasi Kuartal I
Menurut Enggar, pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat menjadi fokus pemerintah karena dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah. "Kenaikan (transaksi) dari pasar yang nyaman, yang sudah direnovasi, ada yang bisa mencapai lebih dari 100 persen karena kemudahan orang berbelanja," tuturnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI