TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah berharap ada kesepakatan yang bisa diteken di atas kertas saat kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan mengatakan Abe dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 15 Januari 2017.
"Yang saya bicarakan (di konferensi pers sidang kabinet) berharap bisa dibicarakan," ucap Luhut di Istana Bogor, Rabu, 4 Januari 2017.
Baca: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Tender Terbuka
Luhut berharap, pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan Jepang bisa menghasilkan pre-eliminary di bidang kerja sama kereta cepat Jakarta-Surabaya. "Kami harap ada tanda tangan joint study Kementerian Perhubungan dengan JICA," kata Menteri Luhut.
Selain itu, pemerintah hendak menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Batat yang memerlukan investasi lebih dari Rp 40 triliun. Usai menggelar sidang kabinet paripurna, Menteri Luhut menjelaskan ada sejumlah hal yang menjadi fokus pemerintah Jokowi di 2017.
Baca: Pembebasan Lahan Kereta Cepat Ditargetkan Rampung Akhir 2016
Di sektor energi, khusus Blok Masela, pemerintah memperkirakan pengeluaran modal (capital expenditure) mencapai US$ 16 miliar. Turunannya, yaitu di bidang petrokimia hingga industri pupuk diprediksi memakan biaya US$ 9 miliar. "Commercial operation paling lambat 2022," kata dia.
Dalam hal pembangunan kilang minyak, lanjut Luhut, Presiden Jokowi memerintahkan kepada PT Pertamina (persero) harus segera berjalan. Ia ingin proses pengerjaan tuntas di 2019-2020. "Kami ingin jalan. Kalau tidak bisa jalani ya mundur saja," ucapnya.
Sementara untuk revisi peraturan pemerintah dan peraturan menteri tentang larangan ekspor mineral, pemerintah memilih untuk berhati-hati. Luhut tidak mau revisi bertentangan dengan undang-undang. Ia mengatakan untuk ekspor nikel dan bauksit belum terpikirkan untuk dibuka lagi.
Mengawali tahun 2017 Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Bogor. Dalam sidang yang dihadiri seluruh jajaran menteri di Kabinet Kerja, presiden memaparkan fokus utama yang akan dikerjakan di 2017.
Dalam sambutannya Jokowi ingin terjadi pemerataan. Ia menginginkan angka gini ratio bisa ditekan lebih rendah lagi. "Kami harus kerja keras menurunkan angka kesenjangan," kata dia.
ADITYA BUDIMAN