TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan agar semua pihak yang bertugas di Bandara Ngurah Rai tidak mentoleransi sedikit pun kesalahan, mengingat dampaknya bisa berpengaruh di mata dunia internasional.
"Sebenarnya bukan hanya Ngurah Rai tapi semua bandara di Indonesia tidak bisa mentolerir kesalahan, agar kasus seperti Citilink tidak terulang lagi," kata Budi di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Bali, Sabtu, 31 Desember 2016, seperti dikutip dari Antara.
Hal itu disampaikan Menhub saat melakukan tatap muka dengan pemangku kepentingan penerbangan domestik dan internasional, terkait dengan persiapan liburan tahun baru 2017.
Menurut Budi, Bandara Ngurah Rai setiap hari dikunjungi ratusan wisatawan mancanegara di samping ratusan wisatawan domestik, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari sisi keamanan maupun kenyamanan.
Dari sisi keamanan, Budi minta agar patroli keamanan terus ditingkatkan. Terutama meningkatkan koordinasi dengan TNI dan Polri, terkait dengan upaya agar jangan sampai terganggu ulah terorisme.
Demikian juga dari sisi penerbangan, Menhub minta agar maskapai penerbangan menyiapkan sejumlah rencana jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pesawat.
"Banyak maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra. Tapi itu juga harus diantisipasi dengan persiapan pesawat dan pilot. Jangan sampai ekstra penerbangan diberikan tapi ternyata pesawatnya tidak tersedia," katanya.
Terkait dengan kasus pilot Citilink, Menhub minta agar maskapai penerbangan selalu menjalankan regulasi yang telah dikeluarkan Kementerian Perhubungan, yaitu awak pesawat sebelum terbang harus melakukan briefing.
Budi menambahkan, sekalipun regulasi yang dibuat sudah tegas menyatakan harus melakukan briefing sebelum terbang, dengan adanya kasus Citilink tersebut, dia akan meninjau ulang regulasi yang sudah ada. "Tentu kita akan tinjau ulang regulasi yang ada karena ternyata masih ada celah."
Bandara Ngurah Rai memang menjadi salah satu bandara yang padat, mengingat arus penumpang dan pesawat setiap tahun selalu meningkat.
Di bandara itu saat ini ada 25 rute domestik dan 56 rute internasional, yang dilayani oleh 11 maskapai penerbangan lokal dan 31 maskapai internasional. Pergerakan penumpang dalam periode 2011-2015 rata-rata naik 7,7 persen, sedangkan pergerakan pesawat naik rata-rata 5,1 persen.
Selama 2016 diperkirakan pergerakan penumpang domestik mencapai 656.249 orang, sedangkan penerbangan internasional 533.730 orang.