TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan produksi pesawat N-219 karya PT Dirgantara Indonesia (DI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjadi salah satu target produksi inovasi teknologi di 2017.
"Pesawat N-219 sekarang masuk persiapan sertifikasi. Rencananya, uji terbang minggu kedua atau keempat Januari 2017. Kita berharap pesawat ini sukses uji kelaikan terbang dan mengantongi cukup jam terbang yang dibutuhkan hingga produksi bisa segera berjalan," kata Nasir setelah menyampaikan refleksi kinerja Kementerian Ristekdikti dan Journalist Awards 2016 di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.
Pesawat berkapasitas 19 penumpang ini, menurut dia, harus melalui uji sayap dan landing gear melalui uji kelaikan terbang guna memperoleh sertifikat Kementerian Perhubungan yang mengacu pada standar penerbangan internasional. Sehingga, jika uji terbang tersebut bisa sukses dilakukan pada minggu kedua atau keempat Januari 2016, kesempatan produksi akan semakin dekat.
"Jika pesawat ini benar-benar terwujud untuk diproduksi, harganya akan sangat kompetitif," ujar Nasir.
Sebelumnya, Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti Jumain Ape mengatakan, jika uji terbang sukses dan sertifikat bisa diperoleh serta dapat diproduksi, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2017 di Makassar nanti, pesawat N-219 akan terbang perdana secara resmi.
Pesawat tipe turboprop ini dikembangkan bersama PT DI dan LAPAN untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil dan dirancang untuk mengangkut penumpang ataupun kargo. Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang memastikan pesawat ini bisa dipakai mengangkut penumpang dan kargo.
N219 yang ditargetkan mampu memenuhi pasar Indonesia, Asia, dan Afrika ini berbahan aluminium 20 dan 24, seperti yang digunakan pada NC212 dan CN235.
Sejumlah komponen yang digunakan pada pesawat ini merupakan hasil produksi lokal, contohnya landing gear yang dibuat gabungan perusahaan lokal.
ANTARA