TEMPO.CO, Semarang - Manajemen Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, menyatakan proses investigasi atas kejadian tergelincirnya pesawat Wings Air sudah ditangani tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
General Manager Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Priyo Jatmiko, menyatakan proses evakuasi penumpang langsung dilaksanakan pasca-kejadian pada Minggu malam, 25 Desember 2016, dan seluruh penumpang diamankan di terminal kedatangan internasional Bandara Ahmad Yani.
Menurut Priyo, seluruh penumpang dinyatakan selamat dari insiden tersebut. Adapun, proses evakuasi pada badan pesawat berlangsung pada pagi dinihari pukul 02.30-06.15 WlB. Sedangkan badan pesawat diletakkan di apron bandara yang baru melewati area taxiway bandara baru.
“Tim KNKT sudah terjun ke lokasi pada Minggu malam. Segala hal yang berkaitan dengan kejadian dan penyebabnya adalah menjadi ranah KNKT,” ucap Priyo, Senin, 26 Desember 2016, seperti dikutip dari Bisnis.com.
Dia menjelaskan, pada Minggu, 25 Desember, pesawat Wings Air jenis ATR 72-600 Reg PK-WGW dengan nomor penerbangan lW 1896 rute Bandung-Semarang mengalami crash saat mendarat di Runway 13 pada pukul 18.24 WIB. Keadaan cuaca saat kejadian tersebut hujan sedang, awan rendah, visibility 3 kilometer, dengan kecepatan angin 140/12 kt. Penumpang pesawat berjumlah 68 orang yang terdiri atas 62 orang dewasa dan 6 orang anak-anak, ditambah 4 orang kru pesawat.
Pada Minggu malam, beberapa penerbangan ditunda akibat kejadian ini. Di antaranya Sriwijaya nomor penerbangan SJ 226 tujuan Surabaya, Silk Air nomor penerbangan MI 103 tujuan Singapura, Wings Air nomor penerbangan M 1896 tujuan Surabaya, Kalstar nomor penerbangan KO 622 tujuan Pontianak, Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 246 dari Jakarta, Batik Air nomor penerbangan ID 6346 dan ID 6352 dari lakana, dan NAM Air nomor penerbangan IN 220 dari Jakarta.
Adapun pada Senin, penerbangan yang dibatalkan adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 231 tujuan Jakarta.