TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menghadiri peresmian Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) hari ini. Basuki mengapresiasi pembentukan LMAN karena dapat mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset negara yang selama ini idle (tak dimanfaatkan).
”Tupoksi LMAN tidak hanya pengadaan tanah proyek-proyek infrastruktur strategis, tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan aset negara. Aset seharusnya tidak hanya dijaga, dipagari kalau tanah, tapi juga dimanfaatkan,” kata Basuki di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Desember 2016.
Basuki menyatakan Kementerian PUPR memiliki beberapa aset yang idle, seperti Wisma Tirta di Pejompongan, Jakarta Pusat; Wisma Karya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; serta tanah di Jalan T.B. Simatupang dan Jalan Denpasar di Jakarta Selatan. “Saya laporkan ke LMAN bagaimana untuk mengoptimalkan itu.”
Baca: Jika Negosiasi Pajak Google Mentok, Apa yang Terjadi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan LMAN telah menerima dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 16 triliun tahun ini. Tujuannya, untuk membeli tanah dalam rangka mendukung proyek strategis nasional. “Dengan investasi itu, tahun depan tidak ada lagi excuse untuk persoalan kenapa infrastruktur tidak bisa jalan,” ucapnya.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, aset negara malah hanya mengalami depresiasi apabila anggaran berada di kementerian dan lembaga. Jika anggaran berada di LMAN, aset negara bisa dimanfaatkan dan menghasilkan nilai ekonomi yang lebih. “Ada leverage. Kalau tidak, uangnya tidur, dan itu akan membebani.”
ANGELINA ANJAR SAWITRI