TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 23 Desember 2016. IHSG ditutup melemah 0,30 persen atau 15,17 poin ke 5.027,70 setelah pada sesi pembukaan melemah 0,13 persen atau 6,58 poin ke level 5.036,29.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.022,851–5.078,23. Dari 540 saham yang diperdagangkan, sebanyak 127 saham menguat, 170 saham melemah, dan 243 saham stagnan.
Lima dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia memberikan tekanan pada IHSG, dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah 2,20 persen dan diikuti sektor infrastruktur yang merosot 0,69 persen.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 juga ditutup melemah 0,78 persen atau 3,38 poin ke posisi 430,27. Sebelumnya, Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat yang mencapai rekor tertinggi tahun ini.
Revisi ke atas dari angka pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III, yang mencapai 3,5 persen memberikan dukungan kepada The Fed untuk melanjutkan pengetatan moneter.
Sejalan dengan pelemahan IHSG, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara turut melemah. Indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,23 persen, indeks SE Thailand menguat 0,38 persen, indeks FTSE Malaysia KLCI turun 0,37 persen, serta indeks PSEi Filipina melemah 0,36 persen.