TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan daging impor akan kembali masuk Indonesia Desember ini. Sebanyak 48 ribu ton daging kerbau asal India siap masuk ke pasar Indonesia.
"Jadi tidak ada rasa khawatir, soal manakala stok terbatas," kata Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.
Enggartiasto menambahkan, Kementerian Perdagangan akan memperpanjang izin impor sampai semester I tahun depan. Kementerian siap menggelontorkan daging, berapa pun yang dibutuhkan oleh masyarakat. "Berapa yang dibutuhkan, saya kasih."
Sebanyak 48 ribu ton daging kerbau impor asal India ini merupakan bagian dari ekspor daging kerbau sebesar 70 ribu ton yang memang direncanakan datang pada Oktober sampai Desember tahun ini. Enggartiasto juga menyinggung mengenai rencana relaksasi sapi impor bakalan. Namun masih dalam tahap pembicaraan lebih lanjut dengan Kementerian Pertanian.
Baca Juga: Menteri BUMN dan DPR Dukung Bulog Impor Daging
Releksasi yang akan dilakukan adalah mengubah aturan tentang berat sapi impor bakalan dari 250 kilogram menjadi 500 kilogram. Angka ini, kata Enggartiasto, masih bisa digemukkan lagi di feedlot hingga mencapai sekitar 550 kilogram.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan mengimpor daging hingga 100 ribu ton. Adapun izin impor ini akan diberikan hingga Juni 2017. "Kita menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan Lebaran," ucapnya dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinasi Perekonomian, di Jakarta, Selasa, 13 September 2016.
Sedangkan permintaan daging kerbau di pasaran diklaim cukup besar baik untuk industri maupun individu. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan impor daging sapi telah masuk hingga 5.300 ton, 1.400 ton sudah selesai diperiksa karantina, dan 1.500 ton telah lolos persyaratan sanitary and phytosanitary, serta sisanya masih di gudang menanti hasil proses verifikasi badan karantina.
Simak: Jokowi Minta Masyarakat Cintai Rupiah
Dia meyakini beredarnya daging sapi akan membantu menurunkan harga daging sapi segar agar terjual dengan harga yang lebih wajar. "Mudah-mudahan masyarakat bisa memperoleh alternatif daging yang sehat sekaligus murah karena kami jual Rp 65 ribu per kilogram sampai ke konsumen, artinya kami jual ke pedagang tentu di bawah karena mereka butuh laba," katanya menjelaskan.
DIKO OKTARA | BISNIS.COM