TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menanggapi rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) secara bertahap sepanjang 2017. Fed Funds Rate diperkirakan akan naik sebanyak tiga kali sepanjang tahun depan, dengan dua di antara kenaikannya diprediksi terjadi pada September 2017.
Direktur Departemen kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan BI memprediksi kenaikan Fed Funds Rate tahun depan hanya sebanyak dua kali. "Jadi kami akan melakukan assessment (penaksiran) lagi apakah dua atau tiga kali kenaikannya," ujar Juda, dalam konferensi pers di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.
Baca: Efek The Fed, Kurs Rupiah Melemah 81 Poin
Ihwal keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin ke rentang 0,5-0,75 persen, tadi malam, Juda mengatakan bukanlah suatu hal yang mengagetkan. "Kami sudah perkirakan jauh-jauh hari kalau The Fed akan menaikkan hanya sekali tahun ini."
Juda menjelaskan keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuannya ditopang oleh proyeksi ekonomi AS yang cenderung lebih baik. Pertumbuhan ekonomi AS di 2017 diprediksi naik menjadi 2,1 persen dari sebelumnya 2 persen. Sedangkan data unemployment AS juga membaik dari 4,6 persen ke 4,5 persen di 2017.
Baca: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Cukup Tangguh Hadapi Amerika Serikat
Menurut Juda, pertumbuhan ekonomi AS tidak terlalu membutuhkan tambahan stimulus fiskal. "Memang di 2017 kemungkinan AS lebih baik dan itu sudah dimasukkan oleh beberapa anggota Federal Open Meeting Comittee (FOMC) ke dalam proyeksinya."
Perbaikan itu salah satu faktornya disebabkan oleh arah kebijakan fiskal presiden terpilih AS, Donald Trump yang diprediksi lebih ekspansif. "Akhirnya perlu direspon juga dengan kebijakan moneter yang lebih agresif," ucapnya.
Meskipun demikian, Juda menekankan faktor ketidakpastian kebijakan AS masih tetap ada. "BI akan terus mewaspadai risiko capital reversal dan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya."
BI pun hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate berada di level 4,75 persen. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tanggal 14-15 Desember 2016.
GHOIDA RAHMAH