TEMPO.CO, Jayapura - Seorang pejabat di Papua mengatakan jalan trans Papua sepanjang 55, 70 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Nduga dan Asmat, hampir rampung. "Sudah mulai dilakukan pengaspalan di beberapa ruas jalan," kata Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XVIII Wilayah Papua Osman Marbun Osman di Jayapura, Selasa, 13 Desember 2016.
Pengerjaan jalan Trans Papua antara Nduga dan Asmat itu, menurut Osman, dimulai dari Kenyam, Kabupaten Nduga, dan akan berakhir di lokasi Batas Batu, Kampung Mumugu, Kabupaten Asmat.
Dari Kenyam sepanjang 25 kilometer, dan Batas Batu-Mumugu sepanjang 30,7 kilometer sudah rampung dikerjakan sesuai dengan target pada 2016. "Pengerjaan kini tinggal pengaspalan, ujar Osman.
"Untuk Kenyam-Batas Batu sepanjang 4,8 kilometer kami sudah lakukan pengaspalan, tinggal sisanya akan terus dikerjakan secara bertahap," ujarnya lagi.
Menurut Osman, pengerjaan pengaspalan jalan trans Papua bukan menjadi prioritas utama. Jalan yang menjadi prioritas adalah jalan trans Papua dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, hingga tembus Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dia menuturkan, pengerjaan pengaspalan jalan trans Papua antara Nduga dan Asmat terutama di lokasi Batas Batu ke Kampung Mumugu akan dilakukan secara bertahap.
"Kami kerjakan pengaspalan jalan antara Batas Batu ke Mumugu ini secara bertahap karena prioritas pekerjaan adalah jalan tembus hingga Wamena, hingga ke Pegunungan Tengah, yang hingga kini masih dilakukan upaya pembangunan jembatan, keseluruhan jembatan yang harus dibangun sebanyak 45 jembatan," kata Osman.
Total pembangunan jalur Trans-Papua mencapai 4.300 kilometer. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W. Husaini menyebutkan pemerintah membutuhkan anggaran Rp 12 triliun setiap tahunnya hingga 2018 untuk mewujudkan proyek tersebut.
ANTARA | ELIK S.