TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media menggelar acara ngariung dan syukuran untuk perpisahan Chief Executive Officer Bambang Harymurti, yang akrab disapa BHM. Setelah mengabdi selama 35 tahun, BHM pensiun dari profesi yang digelutinya tersebut. Sebelum berpisah, BHM menceritakan banyak kenangan manis yang membekas di benaknya.
"Saya pikir I have a good life. Saya merasa beruntung bisa bergabung selama lebih dari separuh hidup saya bersama Tempo," kata BHM di lantai 7 Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8, Jakarta Selatan, jalan , Selasa, 13 Desember 2016.
BHM merasa beruntung lantaran kehidupan jurnalistik adalah bagian dari hasrat dan hobinya. Apalagi, kata dia, bekerja menjadi seorang wartawan sama halnya seperti menjalankan hobi tetapi dibayar. Sementara di sisi lain, ujar dia, banyak orang yang rela menghabiskan uang hanya untuk melampiaskan hobinya.
Simak:
Jokowi Dianggap Langgar HAM dalam Kasus Ahok, Ini Alasannya
Terancam 6 Tahun Bui, Suara Ahok Bergetar Baca Pembelaan
TV One Jadi TV Pool di Sidang Perdana Kasus Ahok
"Separuh lebih umur saya untuk Tempo. Karena itu, saya pikir kata-kata yang lebih cocok adalah saya bersyukur untuk banyak hal selama di sini," kata BHM.
BHM sempat tergelak saat menceritakan salah satu karyawan Tempo yang memiliki kesamaan atas kecintaannya terhadap media yang pernah beberapa kali dibredel itu. Waktu itu, BHM mendapatkan keluhan istri dari karyawannya itu yang mengaku dijadikan istri ke empat.
"Saya baru tahu ada karyawan saya istrinya lebih dari satu. Istri pertama, Tempo. Istri kedua, Tempo. Saat di rumah, yang dibicarakan Tempo. Jadi saya ini istri keempat'," tutur BHM menceritakan obrolan istri karyawan, disambut gelak tawa.
BHM juga bercerita soal pemberedelan Tempo. Menurut dia, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pemberedelan itu. "Tempo harus bisa hidup sampai seribu tahun lagi. Kalau kita semua percaya untuk naik ke atas, maka semua utang (janji) saya bisa terbayar," ujar BHM.
LARISSA HUDA